Selasa, 29 Oktober 2013

EL CLASICO YANG TERNODA

Tulisan ini memang telat bila mengacu pada berita terkini seputar sepakbola, tapi saya menulis tulisan ini bukan untuk tujuan komersil, hanya sebagai media perantara opini saya dengan para pecinta sepakbola didunia maya.

SELEBRASI GOL NEYMAR 
El Classico jilid 167 telah menemukan siapa pemenangnya, bertindak sebagai tuan rumah , Barcelona berhasil mendulang tiga poin didepan publik nya sendiri di Camp Nou berkat aksi brilian wonderkid asal Brazil, Neymar da Silva yang berhasil menyumbal 1 gol dan 1 assist yang diselesaikan dengan chip ball cantik kreasi Alexis Sanchez, Berbalas satu gol dari kubu El Real yang dilesakan Jese Rodriguez assist Ronaldo pada menit akhir jelang pertandingan usai.

Menurut saya, hasil 2-1 adalah hasil yang fair untuk laga sengit sekelas El Clasico. Sekaligus menandai debut El Clasico perdana bagi dua arsitek anyar kedua tim, Tata Martino (barca) dan Don Carleto (El Real).

Barca tampil apik sepanjang pertandingan dengan formasi 4-3-3 tanpa striker murni. xavi, iniesta dan busquest cukup lugas memerankan peran disektor tengah dengan passing-passing bola pendeknya yang khas, mampu memberikan ruang pada lini depan Barca, yang pada pertandingan tersebut cenderung main melebar ke sektor sayap.

Karena Neymar dan Messi memang di plot untuk menusuk dari sektor sayap guna membongkar lini pertahanan Madrid yang terkenal tangguh dan kuat, dibantu pergerakan Cesc Fabregas dari second line, Barca kian PeDe membombardir lini pertahanan Los Blancos.
Tapi Madrid tak tinggal diam, demi meredam agresivitas jugador el barca. El Real mengambil inisiatif untuk menjaga kedalaman, dengan memplot Sergio Ramos sebagai Holding milfield menggantikan peran Xabi Alonso yang sedang menjalani pemulihan cedera.

Dengan formasi yang sama yakni 4-3-3 dengan mengandalkan kecepatan Di Maria, CR7 dan Gareth Bale. Madrid sesekali menggebrak, namun lemahnya koordinasi di bagian tengah dan depan, membuat pemain depan mereka terkesan bermain individualis.

Meski demikian Madrid tetap mendapatkan sejumlah peluang pada laga itu, namun lagi-lagi lemahnya koordinasi dan penyelesaian akhir membuat semuanya berujung sia-sia.
Secara keseluruhan pertandingan ini berjalan dengan baik, jual beli serangan dan tensi permainan yang tinggi membuat pertandingan ini semakin seru dan berhasil membius para penonton agar tetap stay turn depan layar kaca untuk menyaksikan permainan mereka.

Namun seperti biasa, kontroversi memang selalu ada dalam setiap episode El Classico, entah itu ulah pemain, aksi diving atau kekeliruan sang pengadil yang pasti selalu ada saja cerita yang menarik untuk dibahas setelah pertandingan ini berlangsung.

Pada laga ini, kini giliran wasit Alberto Undiano yang menjadi sorotan publik berkat keputusan kontroversialnya tidak menggubris 2 klaim penalti yang dilayangkan kubu Los Blancos.
Sontak Madridista dibuat geram oleh tindakannya, dalam tayangan ulang memang jelas operan Khedira kepada Di maria berhasil di blok oleh Adriano dengan tangan kanannya sebelum bola diamankan oleh Victor Valdes, namun sepertinya sudut pandang wasit kurang jelas melihat insiden itu.

Tapi tidak untuk kedua kalinya, kali ini CR7 yang jadi korban, dengan Javier Marcherano sebagai pelakunya, menurut Law of Game itu jelas sebuah pelanggaran, karena ada kontak fisik yang nyata dan itu semestinya penalti.

Namun lagi-lagi wasit tak menggubris hal itu dan lebih memilih melanjutkan laga dengan mengacuhkan komplain Ronaldo.

Malam yang na’as bagi Madrid. Entah ada apa dengan wasit ? apa mungkin wasit tak melihat hal itu, ah tapi tidak mungkin, karena wasit begitu dekat dengan TKP, atau mungkin wasit sudah muak dengan aksi diving CR7. Hmmm Bisa jadi. Hhe J

Entahlah ! menurut saya sikap yang ditunjukan sang pengadil atas dua klaim penalti tersebut adalah sebuah kekeliruan yang membuat pertandingan seru ini menjadi ternoda olehnya.
Akan tetapi dalam hal ini kita tetap harus back to reality, no body perfect, wasit juga manusia yang kerap kali melakukan kesalahan, wasit juga membutuhkan yang namanya dukungan dan perlindungan sama seperti manusia pada umumnya. Respect for Referee.

Disisi lain FC Barcelona juga melayangkan klaim satu penalti dan satu kartu merah, penalti yang dimaksud adalah ketika fabregas mendapat gangguan dari pepe di kotak penalti yang membuat fabregas terjatuh dan kehilangan momen emas untuk mencetak gol.

Dan satu lagi klaim kartu merah yang seharusnya diberikan kepada sergio Ramos atas pelanggaran keduanya terhadap Andreas Iniesta dibabak pertama.

Nah, kalo klaim mereka sama-sama dikabul , jalannya pertandingan akan seperti apa ?? tetap Barca yang menang karena Madrid bermain pincang, kemungkinan klaim penalti kedua pun bisa saja tak terjadi bila Madrid bermain dengan 10 pemain dibabak pertama.

Jadi kemenangan 2-1 tetaplah milik barca. Congratulation barca J

Insiden seru lainnya terjadi setelah laga, yakni perang komentar antar pemain lewat media.
Marcelo dan Ramos mewakili pihak Los Blancos membuka forum dengan dengan menyindir beberapa keputusan wasit yang dinilai merugikan. Menurut Marcelo “wasit melukai hati kami malam ini”, ditambahkan lagi oleh Ramos “kami sudah biasa dijahili di Camp Nou”.

Mungkin sindiran itu sampai ditelinga Busquest, sampai-sampai ia tak kuat untuk menahan komentarnya, akhirnya Busquest ikutan nyeletuk juga dengan berkata “Wasit paling mudah disalahkan ketika kalah”.

Sindir-sindiran itu semakin panas dengan media sebagai mediatornya, Don Carleto pun ikut berkomentar atas insiden yang merugikan timnya "Dalam opini saya itu merupakan penalti yang jelas. Saya pikir seluruh dunia melihatnya kecuali wasit, yang tidak memberikan hadiah penalti." kecam  Ancelotti di situs resmi Madrid.
Sedangkan untuk handsball dari Adriano, sang entrenador melihat ada pengecualian karena sulit untuk menilainya. Meskipun, hadiah penalti akan membuat cerita yang berbeda pada laga tersebut.
"Saya tak akan berkomentar soal handball karena sangat sulit membuat keputusan terkait kejadian itu. Itu adalah momen penting di dalam pertandingan dan kalau dia memberi penalti maka saya pikir hasil pertandingan akan berbeda," kata mantan pelatih AC Milan ini.
Sementara Tata Martino arsitek Barca lebih memilih bungkam atas insiden tersebut, dan menyukuri hasil yang telah diraih oleh timnya.

Walau bagaimanapun sepakbola tetaplah sebuah permainan, kadang kalah kadang menang, kadang sial kadang beruntung, kontroversi selalu ada dalam setiap momennya, dan kita harus siap akan hal itu.

Jangan sampai kita memusuhi teman gara-gara sepakbola. Begitu piciknya kita bila hal itu kita dilakukan. Menggadaikan hubungan pertemanan yang sudah berlangsung lama gara-gara sepakbola. Sungguh terlalu

Debat boleh saja yang penting jangan melanggar kode etik, kontroversi diciptakan untuk dibicarakan dan dibahas agar kita dapat mengemasnya dalam bentuk yang lebih baik.
Well, bagi saya tetap El Clasico jilid 167 menyuguhkan aksi yang berkelas dan menarik, tapi sayang harus ternoda oleh beberapa keputusan kontroversial wasit, yang mungkin sampai hari ini sebagian orang masih ada yang belum bisa menerima keputusan itu.

Simpelnya. Itu masalah U ? bukan masalah I ??

Karena blog ini tidak menerima royalti sedikitpun dari pihak Los Cules dan Los Blancos, jadi apa yang perlu saya pusingkan akan kejadian ini.

Saya menulis sesuai dengan apa yang saya lihat kemarin dengan tetap mengedepankan respect  antar supporter, tak ada maksud memihak, apalagi menghujat, hanya saja saya mencoba untuk berkata jujur dengan fakta yang ada. Bukankah jujur itu indah sob !! salam EL CLASICO J sampai jumpa di kontroversi EL CLASICO selanjutnya.

TORRES IS BACK !!

SELEBRASI GOL TORRES VS CITY
Via streaming internet tengah pekan lalu saya menyaksikan pertandingan bergengsi di ajang Champions League, saya melihat dua live streaming sekaligus, yang satu Arsenal vs Borrusia Dortmund dan yang satu lagi Schalke 04 vs Chelsea.

Kegemaran saya terhadap tim-tim london harus dibayar mahal dengan hilangnya kuota internet sebanyak 3 GB selama satu malam, tapi itu bukan persoalan bila tim yang kita dukung dapat meraih poin maksimal dilaga tersebut.

Memang sedikit mengecewakan karena Arsenal tumbang oleh Die Borrusen di Emirates Stadium malam itu dengan skor tipis 1-2, tapi tim london lain punya cerita berbeda di Ventins Arena markas Schalke 04, Chelsea mengamuk dengan menghajar tuan rumah dengan skor telak 3 gol tanpa balas.

Malam yang spesial tentunya bagi El Nino , karena sepasang gol nya mampu membawa The Blues meraih kemenangan sekaligus menghantarkan tim besutan Jose Mourinho itu ke pucuk klasemen grup G Champions League menggeser Schalke 04.

Berbicara tentang Torres, kita faham lah situasi sulitnya selama membela The Blues 3 musim terakhir ini, performanya masih cenderung labil, dan bahkan sebagian kalangan memprediksi bahwa karirnya sebagai pesepakbola profesional akan habis.

Entah apa dikata orang, mungkin hari ini dia sudah tuli , tuli dalam artian sudah kebal dengan cibiran orang terhadapnya, yang dia lakukan akhir-akhir ini hanyalah fokus untuk tetap berada di starting eleven tim dan mencetak gol sebanyak mungkin demi kemenangan tim.

Buah dari kerja keras nya selama ini ternyata tak sia-sia, memang musim ini ia baru mengemas 5 gol dari berbagai ajang, namun tanda-tanda peningkatan performanya nampak begitu nyata terlihat.

Tanda ini saya lihat ketika Chelsea mampu menaklukan Schalke 04 di Veltins Arena, dwigolnya sudah cukup membuktikan bahwa ia belum habis. Ditambah lagi dengan laga teranyar versus Manchester City akhir pekan lalu.

Dia didapuk sebagai Man of The Match pada laga krusial itu dengan sumbangan 1 assist dan 1 goal yang sekaligus menghantarkan The Blues sebagai Runner up sementara klasemen BPL, yang saya amati sebenarnya bukan hanya dari sumbangan gol atau assist nya saja, melainkan kerja keras dan cara ia bermain.

Mulai dari cara ia mendribble bola, speed , timing, posisioning dan finishing, malam itu ia melakukan semua itu dengan amat baik. Sebuah penantian lama yang menjadi kenyataan bagi pendukung Chelsea yang ingin melihat kembali aksi Torres yang sebenarnya.

Mungkin musim pertama ia masih terbebani dengan banderol nya yang fantastis sehingga ia tak bisa tampil maksimal, ditambah lagi pada musim itu ia selalu berada di belakang nama legend of life Chelsea Didier Drogba, jadi kesempatan bermainnya bisa terbilang cukup minim.

Dimusim kedua bersama Chelsea, Drogba sudah pergi, namun ia masih kesulitan untuk mencetak gol, mungkin karena tak ada saingan untuk merebut posisi starting eleven, makanya ia bermain biasa aja, tanpa ada motivasi extra, ditambah lagi proses pemulihan cedera yang mengharuskan ia bermain aman di setiap laga agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menamatkan karirnya.

Nah, dimusim ini atau tepatnya musim ketiganya bersama The Blues, ia benar-benar harus back to top perform. Faktor utamanya adalah ketatnya persaingan internal yang mengharuskan pemain menunjukan jati dirinya agar bisa masuk starting line up tim.

Kedua, dia benar-benar dalam kondisi yang fit karena program pemulihannya sudah berhasil sehingga ia dapat bermain lebih bebas, ketiga yakni faktor Piala Dunia 2014, mau gak mau kalau tak ingin namanya di coret timnas, Torres mesti tampil apik di klub agar PD 2014 di Brazil dia bisa masuk skema permainan La Furia Roja.

Coret-coretan diatas sebenarnya hanya opini saya saja, melihat aksi Torres belakangan ini yang semakin membaik penampilannya, kemungkinan back to top perform dia cukup besar, seperti yang pernah ia tunjukan bersama di Altelico Madrid dan Liverpool sebelumnya.

Mungkin inilah salah satu alasan Mourinho belakangan ini selalu memberikan kesempatan El Nino untuk masuk starting eleven, performa yang signifikan dan menjanjikan yang ditunjukan Nando membuat The Happy One tak tega melihat El nino duduk di bench.

Ini menunjukan sebauah isyarat kalau El nino siap untuk kembali !! Torres is back !!

Berarti perjudian Chelsea mendapatkan Torres dengan banderol mahal, plus kesabaran sang juragan mempertahankan El Nino selama 3 musim berbuah manis, kini saatnya Chelsea memetik hasil dan ini juga saatnya Torres membalas semua hutang budi Chelsea kepadanya yang bersedia menemani saat-saat terburuk dalam karirnya sampai ia benar-benar kembali menjadi The Real Striker yang lebih handal, kuat dan elegan.

Untuk masalah pencapaian atau trofi-trofi yang didapat Torres selama karirnya, saya sengaja tak bahas lagi disini, karena saya sudah memposting artikel tersebut sebelumnya, kalo ada yang masih penasaran dengan artikel saya sebelumnya bisa di klik disini

Well, kata orang bijak, hidup itu naik turun kadang di atas kadang dibawah, kita butuh teman untuk menghadapi itu semua, seperti diibaratkan Chelsea dan Torres sebagai sepasang kekasih yang merajut tali asmara sejak 2011, mereka saling mengisi satu sama lain. mereka saling menemani, mereka selalu bersama dalam suka dan duka.

Kini Chelsea punya keinginan untuk merebut banyak trofi musim ini, dan sudah menjadi automatic system Torres pasti mendukung akan semua hal itu, semoga kolaborasi keduanya berakhir manis pada akhir musim nanti.











Senin, 14 Oktober 2013

SISI GELAP THOMAS ALVA EDISON YANG TAK TEREKSPOS MEDIA


Siapa tak kenal Thomas Alva Edison, salah seorang penemu terbesar abad lalu, Dalam hidupnya ia mengantungi 3000 paten penemuan ilmiah. Lelaki kelahiran Ohio, AS,  11 Februari 1847 ini tinggal di sebuah rumah besar dengan di kelilingi pagar besi. Para tamu yang akan masuk ke halaman rumahnya harus membuka pintu gerbang besi yang amat berat, dan kemudian menutupnya kembali sampai benar-benar tertutup.


Sebagai ilmuan produktif yang banyak membuat penemuan baru. Tentu ia banyak dikunjungi tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan labolatorium dengan 300 karyawan, suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh kepada Edison, betapa ia harus menguras banyak tenaga setiap kali membuka dan menutup gerbang rumah Edison.

Dengan mengedipkan ekor matanya, Edison lalu mengantarkan sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Di sana terdapat alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengungkit besi, kerekan, dan pompa-pompa, Sang teman terhera-hera, apa maksud tuan rumah mengajaknya ke ruang tersebut.
“Engkau pasti tidak tahu” ujar Edison. “setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, secara otomatis akan memompa satu galon air ke dalam bak penampungan air di sini.”

Itulah kelebihan seorang Thomas Alva Edison. Benar kata Aristoteles, tidak pernah ada orang yang genius tanpa diwarnai dengan kesintingan.

Namun Thomas Alva Edison memiliki sisi lain yang tak kalah menarik untuk disimak, lebih kepada sisi gelar yang hal ini tentunya sangat ditutup-tutupi oleh media demi menjaga nama baik-Nya.

Kesuksesan yang diperoleh Thomas Alva Edison, si penemu lampu listrik (yang juga memiliki kekayaan hingga US$15 juta dari 1000 paten lebih ) harus dibayar sangat mahal.

Edison dikenal sangat pelit oleh para pegawainya, ia sering mempekerjakan pegawainya dalam jam kerja yang sangat panjang dan kondisi kerja membahayakan, namun membayar mereka dengan upah seminimal mungkin. Ini sebabnya ia tidak memperoleh kesetiaan dari para pegawainya.

Hidup Edison sebagian besar dihabiskan di labolatorium, dan ia hampir tidak peduli akan keluarga. Kedua istrinya semasa hidup menderita depresi, dan anaknya yang tertua Thomas Alva Edison, Jr adalah seorang alkoholik dan penderita hipokondriak (sejenis penyakit mental yang menganggap diri sendiri selalu dalam keadaaan sakit ) – yang pada akhirnya mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Berarti apa yang pernah diungkapkan Thomas Hardy adalah benar “Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain”.

Hal yang dialami Thomas Alva Edison memberikan sebuah pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk, media mengenalnya dengan sosok revolusioner yang mampu menciptakan lampu pijar yang sangat berguna untuk kehidupan orang banyak.

Namun disisi lain, obsesi yang tinggi melupakannya akan hal-hal penting lainnya, keluarga merupakan salah satu aset berharga manusia selama hidup didunia ini, namun Edison  mengabaikan kehadirannya begitu saja.

Kesuksesan tanpa dukungan keluarga hampa terasa, begitupun sebaliknya, alangkah indahnya jika hidup ini kita perlakukan dengan cara yang bijak dan seimbang, agar tak ada lagi penyesalan di akhir cerita.

Tulisan ini saya kutip dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Minggu, 13 Oktober 2013

RAHASIA KEMENANGAN GARUDA JAYA DAN PERAN PENTING EVAN DIMAS


“Unbelievble | Unbelievble | Unbelievble, Sejarah baru tercipta, kemenangan yang sempurna, kini saatnya Indonesia merajai asia” begitulah mungkin kata-kata komentator yang berhasil saya tangkap pada pertandingan krusial yang mempertemukan Indonesia U19 dengan Korea Selatan U19 tadi malam.

Semangat juang tinggi yang ditunjukan para garuda muda berhasil membelalakan mata dunia, bahwa Indonesia mampu menunjukan kepada dunia Impossible is Nothing , tak ada sesuatu yang tidak mungkin kalau kita mau mencoba dan berusaha melakukan yang terbaik.

foto Bola.net
Bukti nyatanya adalah ketika mereka mampu mengandaskan perlawanan sang kolektor trofi 12 kali sekaligus juara bertahan AFC U19, Korea Selatan dengan skor tipis 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kemenangan ini memang tak mudah, dikarenakan lawan yang mereka hadapi memiliki skill dan postur lebih baik dari pasukan kita, ditambah lagi dengan faktor alam yang sedikit mengganggu jalannya pertandingan, yang mengharuskan wasit menghentikan laga untuk sementara dikarenakan hujan deras yang mengguyur kota jakarta yang mengakibatkan   banyaknya genangan air dilapangan dan menghambat laju bola.

Namun meski demikian pertandingan tetap berjalan seperti biasa, alot, seru dan menegangkan. Jual beli serangan kerap terjadi di kedua kubu, sesekali Korea Selatan mengandalkan sektor sayap sebagai alternatif cara untuk membongkar pertahanan Indonesia, begitupun Indonesia beberapa kali terlihat melakukan tembakan jarak jauh yang secara bergantian diperagakan oleh, Ilham Udin, Zulfiandi dan Hargianto.

Gelora Bung Karno yang disesaki kurang lebih 50 ribu supporter timnas akhirnya bergemuruh kala Indonesia berhasil merubah skor pada menit 30 lewat kaki Evan Dimas, namun kedudukan tak berselang lama, Korsel langsung merespon lewat gol dari titik putih selang 3 menit setelah gol pertama Indonesia . skor sama kuat 1-1 sampai turun minum.

Babak kedua pun demikian, pertandingan masih tetap seru, jual beli serangan masih terjadi, bahkan sesekali kita melihat kontak fisik antar pemain yang menggambarkan betapa sengitnya pertandingan ini.

Kolaborasi antara Ilham Udin, Maldini Pali dan Evan Dimas sangat berperan penting dalam tercipta nya dua gol tambahan bagi Indonesia yang keduanya berhasil dilesakan Evan Dimas yang membuat catatannya menjadi lebih spesial karena sang El capitano berhasil mencetak Hatrick sekaligus mendapat penghargaan sebagai Man of The Match pada pertandingan itu.

Walau pada akhirnya Indonesia kecolongan juga pada menit-menit akhir lewat skema bola set piece yang diperagakan para pemain Korsel, meski demikian garuda jaya tetap mampu mempertahankan kemenangan hingga akhir laga.

Dengan demikian anak asuh Indra Sjafri ini berhasil memastikan diri lolos putaran final piala AFC  U19 di Myanmar tahun 2014 dengan status juara grup G ... Myanmar Here we go ...

Kesuksesan ini tak pelak membuat garuda jaya banjir pujian, mulai dari pak Presiden SBY, sampai rakyatnya yang ikut menonton pertandingan tadi malam ikut memberikan pujian terkait kemenangan tersebut.

Namun pelatih garuda jaya Indra Sjafri tetap menekankan kepada anak asuhnya agar tetap low profil dan tetap membumi menyikapi hal tersebut, karena tantangan berikutnya akan jauh  lebih berat dari hari ini.

Saya menjadi penasaran, begitupun anda !! kira-kira apa rahasia dibalik kesuksesan garuda jaya membungkam perlawanan juara 12 kali Korea Selatan tadi malam ? apakah ada strategi khusus atau cuma kebetulan biasa, entahlah yang pasti sang kapten Evan Dimas sudah punya jawabannya.

Dikutip dari Viva Bola , menurut Evan, permainan Korsel kalah cepat dibanding Tim Merah Putih. Ucapan itu terbukti. Indonesia bermain lebih agresif dan bisa tiga kali unggul lebih dulu.

"Korsel tidak bermain cepat. Mereka terlambat panas. Mungkin karena postur tubuh mereka yang besar membuat permainan mereka lambat," kata Evan usai pertandingan.

Menurut Evan, hasil impresif yang didapat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dukungan seluruh elemen tim.

"Keberhasilan saya mencetak tiga gol berkat kerja sama tim, pelatih, keluarga, dan suporter. Tanpa mereka, mustahil saya bisa membawa kemenangan bagi Indonesia," ujar pemain jebolan SSB Mitra Surabaya.

Kunci sukses Indonesia bisa meraih poin penuh, menurut Evan, juga diiringi dengan mental bertanding yang kuat.

"Semua lawan memang kuat dan mereka telah berlatih keras. Namun terpenting, kami berusaha dulu. Kalah atau menang, itu urusan Tuhan," sambung Evan.

"Gol ini saya persembahkan untuk keluarga dan Indonesia. Mengenai tiga gol itu, saya hanya bisa mengatakan, Alhamdullilah," ucap dia.

Jelang menit akhir pertandingan, suporter meneriakkan nama Evan. "Saya bangga dengan suporter. Tidak pernah terbayangkan, pendukung mengelu-elukan nama saya," Evan menambahkan.

Luar biasa bukan ! pelatih korsel pun ikut memberikan pujian pada pemain yang satu ini

"Skill individu pemain Indonesia sangat baik, kecepatan mereka luar biasa, dan cara mereka bertahan dengan teknik yang baik," ijar Sang-Ho, soal kualitas pemain timnas.

"Evan Dimas sangat mobile sebagai pemain, dan juga memiliki teknik bagus. Tapi sangat disayangkan di menit terakhir sang kapten pura-pura cedera," lanjutnya.

Sindiran sang pelatih "Negeri Gingseng" menilik kejadian jelang waktu normal usai. Evan Dimas tergeletak di lapangan setelah berusaha menendang dari tengah lapangan.


Evan Dimas juga memberikan jawaban atas aksi pura-puranya tersebut menurutnya itu bukanlah sebuah masalah yang penting kita menang, sambil tertawa !! hhe bisa aja nih si Evan.

Memang wajar lah pemain profesional pun sering melakukan hal demikian, walau hal tersebut mencederai aturan fairplay, namun tak ada salahnya jika hal tersebut di lakukan dipertandingan krusial seperti tadi malam, dimana tim sedang berusaha mempertahankan kemenangan yang telah diraih demi memuluskan langkah ke putaran selanjutnya.

Tapi jangan judge Evan karena akting nya di menit-menit akhir saja, karena pada pertandingan ini dia berhasil menjadi pahlawan timnas berkat hatrick nya sekaligus menjadi MoTM di laga yang amat krusial. Fenomenal !

Peran nya di lini tengah sangatlah vital , bersama Hargianto dan Zulfiandi Indonesia sering kali menguasai jalannya pertandingan, terkhusus dilini tengah kita berhasil unggul dari Korsel, sementara itu untuk mengimbangi agresivitas permainan Indonesia dari sektor tengah, Korsel berupaya mencari cara lain dengan melakukan penetrasi dari sektor sayap namun aksi mereka mampu dipatahkan oleh bek sayap Indonesia yang di huni oleh M. 
Fathurohman dan Putu Gede.

Secara keseluruhan penampilan garuda jaya sejauh ini cukup mengesankan, apalagi dipertandingan tadi malam semuanya ikut berperan dalam kesuksesan tim dalam meraih kemenangan.

Ravi Murgianto terlihat beberapa kali melakukan aksi penyelamatan gemilang, begitu pula lini pertahanan Indonesia yang di dikomandoi oleh Yama Pranata, mereka mampu tampil apik sepanjang pertandingan menjaga lini pertahanan.

Disektor tengah, pergerakan mobile yang diperagakan Evan Dimas, Hargianto, dan Zulfiandi terbukti mampu mengancaukan ritme permainan lawan.
Belum lagi trisula maut Indonesia, Muchlis hadi, Ilham Udin dan Maldini pali yang secara bergantian membombardir lini pertahanan Korea Selatan, lewat upaya pergerakan dari sektor sayap, bahkan tak jarang juga mereka melepaskan shooting ke arah gawang. Walau tidak berbuah gol, namun upayanya tersebut patut kita berikan apresiasi.

Perjuangan mereka sangatlah luar biasa, sampai menit terakhir mereka mampu menjaga ritme permainan terbaik mereka dengan kemenangan sebagai hadiahnya, ini merupakan petanda kebangkitan sepakbola Indonesia.

Sudah saatnya sepakbola Indonesia bangkit, Timnas junior U19 telah membuktikan itu, semoga kesuksesan mereka menular kepada Timnas Senior nya yang sedang berjuang memperebutkan tiket ke putaran final AFC 2015.

Hope Better, itu lah harapan pendukung Timnas, berharap momentum ini dapat dijadikan acuan untuk kemajuan sepakbola nasional selanjutnya. Tak ada lagi isu perpecahan, tak ada lagi dualisme liga, tak ada lagi anarkisme suporter, yang ada kita saling bahu membahu mengarahkan persepakbolaan tanah air menuju arah yang lebih baik.

Bagi timnas U19 kemenangan atas Korsel memang sungguh luar biasa, kami pun bangga atas pencapaian mu sejauh ini, namun perjalanan ke depan masih amat panjang, teruslah berkembang, terus asah kemampuanmu, jaga ritme permainan terbaik kalian, tambah jam terbang, tetap semangat dan kawal terus mimpimu, agar kelak kalian mampu mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa. Good Luck Guys !!

Sabtu, 12 Oktober 2013

KALA KEMAMPUAN MEREKA DISANDINGKAN DENGAN PARA PEMAIN TOP EROPA


“masih Ilham Udin Armayn membawa bola, masih Ilham Udin ... jebreett, namun sayang tendangannya masih melebar “ atau “ Evan Dimas membawa bola, one touch dengan Muchlis, kembali Evan Dimas ... Ahaayyy ... ”

Itu lah salah satu contoh kreatif komentator di negeri ini yang kosakata barunya seperti Jebret dan Ahaayy berhasil menjadi trending topic sepakbola nasional akhir-akhir ini, tapi tak apalah. karena sejatinya sepakbola adalah hiburan, entah itu kata-kata komentatornya, permainan di lapangan atau kejadian unik lainnya yang terjadi. yang terpenting masyarakat bisa di bawa hepi dengan sajian tersebut.  

Terkenalnya kata Jebret dan Ahayy tak lain karena terinspirasi oleh aksi gemilang pasukan garuda jaya di ajang turnamen resmi baik tingkat regional asia tenggara AFF, sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni Asia (AFC).


Berbekal sebagai juara AFC setelah menundukan Vietnam U 19 di partai puncak, kini pasukan garuda jaya asuhan coach Indra Sjafri mesti berjuang mati-matian demi memperebutkan tiket final menuju Myanmar tahun 2014 mendatang.

Lawan yang akan mereka hadapi adalah Korea Selatan, sang pemuncak grup sementara. Meski Evan Dimas cs bermain apik di dua laga awal, kala berhasil mengandaskan perlawanan Laos 4-0 dan membungkam Filipina 2-0 tapi hasil itu belum tentu menjamin mereka untuk lolos.  Karena Korsel juga memiliki peluang yang sama dengan Indonesia.

Maka pantas jika partai nanti malam, adalah partai yang amat krusial bagi kedua klub, pasalnya masing-masing juara grup berhak mengunci 1 tiket otomatis menuju Myanmar 2014, sementara 1 tiket tambahan akan diperebutkan Runner Up terbaik pada babak qualifikasi ini.

Hal yang mesti dilakukan pasukan garuda jaya adalah bermain all out. Bermain lebih fight. Bermain lebih cerdas, dan tetap menjaga ritme permainan terbaik mereka. Kemenangan atas Korsel adalah harga mati jika Indonesia ingin tampil di Myanmar tahun depan.

Secara taktikal biar lah tugas ini kita serahkan kepada coach Indra Sjafri yang lebih faham seluk beluk anak asuhannya, tugas kita adalah beli tiket buat nonton di senayan nanti malam, atau sekedar beli kacang dan kopi di warung terdekat untuk persiapan nobar di rumah. Whatever !!

Yang menarik perhatian saya selama menonton Timnas U-19 adalah komposisi pemain nya yang luar biasa, yang di sesaki pemain muda berbakat, penuh talenta sekaligus tulang punggung timnas senior di masa mendatang.

Selain itu, tentu saja permainannya yang lebih rileks dan menghibur, passing-passing satu duanya mengingatkan kita pada permainan tiki-taka Barcelona yang mengandalkan power of team work, dan satu lagi ... babak kedua pemain nya masih sanggup berlari kencang  dan menjaga ritme permainan mereka dengan baik. Saluutt deh buat pasukan Timnas kita yang satu ini.

Menilik Starting line up yang sering diturunkan coach Indra Sjafri belakangan ini, saya memiliki sebuah gambaran menarik tentang timnas ini, saya mencoba menyamakan kualitas mereka dengan para pemain top Eropa yang tentunya sudah lebih dulu terkenal namanya dibanding mereka. Beginilah kira-kira hasilnya !!

Rafi Murdianto | Kiper
Perawakannya cukup tinggi, kalem, tenang dalam mengantisipasi duel bola atas, cakap berkomunikasi dengan pemain di barisan bertahan, sosok ini mengingatkan kita pada gigi Buffon legenda hidup sepakbola Italia. Kalo regional sosok ini pantas disebut The Next Kurnia Mega.

Hansamu Yama Pranata | Bek tengah
Memiliki postur tubuh paling tinggi diantara teman-temannya yang lain, rajin maju ke depan dan memiliki kelebihan dalam duel bola udara. bola-bola set piece dan corner adalah makanan kesukaannya, bila ditilik lebih dekat permainan Yama mirip seperti John Terry yang sama berbahaya nya jika berduel bola atas.

Putu Gede Juni Antara | Bek tengah
Namanya mengingatkan kita pada bek Persita tahun 1999, entah ini anaknya atau bukan, tapi gayanya cukup tenang, lugas dalam menangkis serangan lawan, dan piawai mengendalikan chaos di lini belakang. Bila ia terus bermain konsisten, saya pikir ia layak untuk menjadi penerus Sergio Ramos, yap Sergio Ramos nya Indonesia.

Muhammad Fahri Albaar | Bek Kanan
Kecepatan dan kemampuan crossingnya sangat luar biasa, rajin menyisir sektor sayap dan disiplin dalam bertahan. Mungkin dulu Dani Alves belum tentu sebaik dia di usia mudanya.

Muhammad Fathurohman | Bek Kiri
Bermain melebar ke sektor kiri, membuat aliran bola timnas menjadi lebih baik, selain disiplin dalam bertahan, ia juga tak segan membantu pemain lain yang ada di depan. Kecepatan dan olah bola nya mengingatkan kita pada sosok Ashley Cole.

Evan Dimas Pramono | Pemain tengah
Kalo yang satu ini gak usah ditanya lagi, el capitano . wajahnya nampak terlihat lemas ketika bermain dan tidak meyakinkan bahwa ia adalah pemain hebat, namun permainannya sangat sangat luar biasa, sepintas sosok ini mengingatkan kita pada playmaker terbaik dunia Andrea Pirlo kala ia berseragam I Rossoneri.

Muhammad Hargianto  | Pemain Tengah
Tendangan canon ball nya sungguh luar biasa, dan kiper Filipina U 19 pun mengakui akan hal itu, memiliki visi bermain yang bagus, duetnya dengan Evan Dimas merupakan kunci keberhasilan timnas U 19 racikan Indra Sjafri. Maka tak berlebihan jika kita menjulikinya The Next Steven Gerard.

Zulfiandi | Pemain tengah
Memiliki visi bermain yang bagus, apik dalam bermain, kerap membantu pertahanan dan rajin juga membantu serangan. Kalo di Indonesia pemain seperti ini sering disebut gelandang pengangkut air. Mungkin dalam dirinya tertanam kolaborasi dua sosok pemain tengah tangguh Xabi Alonso dan Ramires.

Ilham Udin Armayn | Striker
Gayanya agak sedikit urakan, percis Neymar, namun yang mirip hanya kecepatannya saja. disebut Ronaldo juga kurang pas, kira-kira si udin mirip siapa ya ?? hhe ... Drogba bisa jadi, tapi yang lebih tepat, tipikal bermainnya mirip Daniel Sturridge.

Muchlis Hadi Ning Syaifulloh | Striker
Nomor 10 tumpuan Timnas U 19 dalam urusan mencetak gol, penempatan posisinya cukup baik, bila ia terus dibina dan terus dipantau perkembangannya, ia bisa menjadi Sergio Aguero versi baru.

Dinan Javier | Striker
Bila ia bermain, maka udin bisa mengirit energi lebih, karena peluang timnas kebanyakan berasal dari penetrasi sektor kiri pertahanan lawan yang berasal dari pergerakan Dinan, bila ditilik pemain ini memiliki kesamaan bermain dengan Stephan El Sharrawy.

Belum lagi yang ada di Bench masih ada nama Paulo Sitanggang, Maldini, Yabes dan pemain lain yang kualitasnya tak kalah hebat dengan pemain yang ada di starting line up.

Menarik bukan ? mereka memang belum semahir para seniornya, namun bila mereka terus dibina dan diberi jam terbang lebih, saya pikir mereka mampu melakukan hal yang sama, bahkan bisa melebihi pencapaian para suksesornya di masa mendatang.

Hal yang mesti diberikan apresiasi lebih terhadap timnas muda kita adalah semangat juang mereka untuk membuktikan bahwa keputusan PSSI untuk menaturalisasi banyak pemain top yang belum teruji nasionalismenya adalah sebuah keputusan yang keliru.

Dan mereka meyakini bahwa suatu saat masyarakat akan sadar dengan hal itu, sembari berkata. Just Look at me, cukup lihatlah kami. Kami mampu memberikan yang terbaik bagi kemajuan sepakbola bangsa ini. 

Jumat, 11 Oktober 2013

DONT JUDGE THE BOOK JUST THE COVER


Kadang kita sering keliru dalam menilai seseorang, tapi ingatlah penilaian tuhan tak pernah keliru seperti anda.

Kekeliruan tercipta berdasarkan fakta yang sering terjadi, kita kerap menilai seseorang hanya dari status sosialnya saja, memang penampilan merupakan aset berharga seseorang untuk bisa dihargai oleh orang lain, penampilan juga sedikit banyaknya ikut menggambarkan innerbeauty yang ada pada diri seseorang.

Tak sedikit orang yang percaya akan hal itu, termasuk saya, di tambah lagi dengan semakin edannya gaya hidup masyarakat terkini, membuat penampilan menjadi satu-satu nya pusat daya tarik untuk mengundang perhatian orang banyak.

Namun disisi lain penampilan bisa juga menunjukan sifat buruknya, kala kita menemui sebagaian orang yang seperti nya ia termasuk golongan orang jahat padahal sebenarnya ia orang baik, kadang kita pernah liat juga orang yang kita anggap baik ternyata ia jahat.

Kadang kita juga pernah melihat orang yang kita seperti nya termasuk golongan orang-orang yang hopeless, jobless de el el padahal sebenarnya ia kaya, begitu seterusnya.

Kalo udah begini saya rasa ungkapan yang tepat adalah  “DONT JUDGE THE BOOK JUST THE COVER“ jangan menilai sebuah buku dari sampulnya saja.

Sulit memang untuk menilai seseorang, namun ingatlah pepatah yang sering kita dengar ini “serapat-rapatnya kita menutup bangkai pasti baunya tercium juga” dan begitu pula sebaliknya, kebaikan akan tercium pula wanginya walau di tutup rapat-rapat. Tinggal di pilih saja mana yang mau kita tutup ?

Meski demikian, kita juga harus tetap berprasangka baik pada orang lain, demi menghindari timbulnya su’udzon , karena su’udzon berteman baik dengan gibah , gibah berteman baik dengan fitnah. dan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Ngeri kan !

Kita patut memberikan apresiasi kepada mereka yang mengesampingkan penampilannya demi sebuah tujuan hidup yang mulia. Seperti Rasulullah Muhammad SAW. walau pun beliau punya banyak uang dari hasil berdagang, beliau tetap hidup sederhana. low profil. dan gemar bersedekah, walau hidupnya penuh cobaan beliau tetep keep smile dan terus menebar kebaikan untuk orang banyak. Ini baru my real idol J saya bangga punya idola seperti beliau. 

Selain beliau masih ada nama-nama lain, yang tentunya pantas untuk kita tiru sikapnya !! coba pikirkan siapa saja mereka ? saya rasa anda sudah mempunyai pilihan masing-masing dalam hal ini.

Baiklah, untuk lebih memperdalam lagi bahasan kita tentang judul diatas, saya memiliki sebuah tebak-tebakan, saya harap anda mampu menebaknya dengan benar !

Sekarang adalah waktunya untuk memilih seorang pemimpin dunia dan keputusan anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Berikut adalah fakta mengenai ketiga calon tersebut :

Calon A : dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi dengan astrologis, punya dua istri muda, dia juga seorang perokok berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.

Calon B : dipecat dua kali dari kantor, selalu bangun sore hari, pernah menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wiski setiap sore.

Calon C : dianggap pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, hanya sesekali minum bir tidak pernah berselingkuh diluar perkawinannya.

Siapa diantara ketiga calon ini yang akan anda pilih ? Anda mungkin tidak akan menduga seiapa sebenarnya calon-calon ini.



Calon A adalah Franklin D. Roosevelt

Calon B adalah Winston Churchill

Calon C adalah Adolf Hitler


Sekali lagi sejarah mengajarkan kepada kita untuk tidak menilai orang dari penampilan.
Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai bahan intropeksi diri penulis dan kita semua pada umumnya.

Kamis, 10 Oktober 2013

WILSHERE, ROKOK DAN SEPAKBOLA


Akhir-akhir ini media serang ramai membicarakan kasus Jack Wilshere ?? ada apa dengan Jack Wilshere ??


Pria tampan kelahiran Inggris ini tertangkap basah sedang menghisap sebatang rokok di sebuah klub malam, walau terjadi di luar lapangan. tapi hal tersebut tak luput dari pemberitaan media, karena foto nya sudah tersebar di mana-mana.
Tak pelak ulah Wilshere buat pelatih Arsenal geram. Arsene Wenger secara terang-terangan tidak menyukai prilaku Wilshere yang di nilainya akan memberikan contoh buruk pada masyarakat.

Memang dewasa ini, pesepakbola telah mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat, prilakunya acap kali di tiru, gaya rambut, pakaian, hoby dan lain sebagainya. Jadi hati-hati dalam bertindak karena setiap perbuatan kecil dapat secara cepat di tiru oleh masyarakat, apalagi oleh anak-anak dan remaja yang notabene masih dalam usia labil.

Tapi jangan hanya salahkan Wilshere, karena Wilshere tak sendiri melakukan hal itu, mungkin ia juga meniru para seniornya yang juga perokok. Karena setelah kena damprat sang manager . Wilshere langsung mengunggah foto Zidane yang sedang merokok di sebuah cafe dalam akun twitter miliknya. dengan kata sedikit menyinggung di bawah foto itu dia menulis “ Zidane saja merokok “.

Wah kalo dah sindir-sindiran kaya gini, Masalah jadi mulai seru nih. Tapi walau begitu Arsene Wenger tetap memberikan pujian kepada Wilshere, menurut sang professor Wilshere adalah anak yang jujur.

Mungkin dengan pujian tersebutlah, yang membuat hati Jack Wilshere luluh dan memilih untuk merubah sikap. Ternyata kejujurannya berbuah manis, dia dapat mencetak gol setelah sekian lama puasa gol di laga melawan West Bromwich Albion akhir pekan lalu, yang membuat diri nya menjadi sosok yang paling penting bagi Arsenal pada laga itu, selain terhindar dari kekalahan, Arsenal juga tetap nyaman bertengger di puncak klasemen berkat gol penyelamat seorang pemuda yang baru saja kena damprat pelatih gara-gara ketauan merokok beberapa hari yang lalu.

Tapi bukan berarti dengan kejadian ini, namanya langsung di putihkan oleh media, tetap saja nama Jack Wilshere tetap ada dalam daftar hitam para pesepakbola yang sempat ketauan merokok.

Wilshere masuk daftar Football Smoker, meskipun dia sudah insaf, tetep saja foto nya memberi bukti bahwa pemain ini pernah akrab dengan yang namanya rokok. Jika di peretel secara rinci, ternyata dalam daftar itu banyak sekali pemain lain yang ketauan merokok, baik terang-terangan ataupun sekedar informasi dari teman terdekat.
Sebut saja, Mario Balotelli ( AC Milan ) , Ashley Cole ( Chelsea FC ), Dimitar Berbatov ( Fulham ), Fabio Coentrao ( Real Madrid ), Wayne Rooney ( Manchester United ), tak ketinggalan nama legenda hidup macam Maradona dan Zidane masuk dalam daftar. dan masih banyak lagi .

itu belum termasuk pelatih. Roberto Di Matteo mantan arsitek Chelsea pernah kepergok merokok di tempat parkir. Tapi ada yang lebih parah dari RDM yaitu Znedek Zeman mantan pelatih As Roma yang terkenal dengan wajah bengisnya, dia adalah seorang perokok berat, mainannya bukan rokok mild melainkan cerutu yang kadar nikotine nya jauh lebih tinggi dari rokok biasa. Muantap.

Bahkan pemain bintang seperti Lionel messi pernah kepergok merokok kala ia sedang berlibur di pantai bersama keluarga, Mesut Ozil pun demikian. Belum lagi pemain bintang lainnya, yang secara terang-terangan menyundut cerutu kala tim kebanggaan mereka berhasil merengkuh gelar sebagai bentuk selebrasi.

Sebenarnya banyak sekali pemain sepakbola yang merokok, mereka yang sampai hari ini belum ketauan memilih cara aman dengan jauh-jauh dari fokus fotograper agar nama mereka tetap bersih dari daftar black list football smoker. tapi sepandai-pandainya tupai meloncat pasti jatuh juga, nanti ada saatnya mereka ketauan juga.

Memang sedikit dilematis menghadapi persoalan seperti ini, disisi lain pesepakbola di tuntut profesional, tapi disisi lain mereka tetaplah seorang warga biasa yang memiliki kewenangan atas apa yang mereka perbuat, selama perbuatannya itu tak merugikan orang lain.

Komentar miring langsung tertuju pada pesepakbola yang ketauan merokok, tapi menurut saya itu bukanlah tindakan yang tepat ! bagi saya, mereka merokok atau tidak bukan masalah ? yang terpenting dia tetap dapat menjaga performa apiknya selama di lapangan.

Berarti yang nulis blog ini pro rokok dong ?? gak juga, saya hanya mewakili perasaan mereka saja yg ketauan merokok, jika saya harus memilih saya lebih menyukai pemain yang tidak merokok dan bermain apik di lapangan.

Sebagai contoh !! bolehlah kita lihat, produktivitas gol para perokok macam Balotelli, Berbatov dan Wazza. Di tengah isu miring yang merebak tentang pemain yang merokok, produktivitas gol mereka masih cukup stabil dan mereka tetap bisa menjaga performa apiknya selama di lapangan hijau. Lantas permasalahannya dimana ? kalo gak ada masalah dengan performa di lapangan ? kenapa harus menjadi masalah ?

Masalah utamanya seperti yang saya katakan di awal yakni yang pertama mereka adalah seorang public figure yang sudah selayaknya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, terus yang kedua mengenai kesehatan, walau secara kasat mata kondisi fisik mereka terlihat prima, tapi lampat laun rokok akan mengurangi kecepatan lari mereka, fokus penglihatan dan daya berfikir.

Hal itulah yang ditakutkan para tokoh sepakbola di seluruh dunia belakangan ini, permasalahanya bukan dari mampu atau tidaknya para pemain membeli rokok ! kalo masalah mampu, mereka pasti mampu, tapi efek negatif bagi masyarakat luas itu yang mesti dijadikan bahan pertimbangan selain faktor lain seperti kesehatan dan indisipliner.

Well, merokok itu tidak baik bagi kesehatan, tapi tidak bagi orang yang sedang galau yang butuh teman setia, mungkin mereka sedang galau, bisa jadi karena permasalahan keluarga, bisa juga karena sedang patah hati abis diputusin pacar, atau mungkin akal-akalan mereka saja supaya bisa keliatan lebih gagah seperti para coboy indian tempo dulu.

Terserahlah, gaya hidup memang menganjurkan mereka untuk melakukan hal yang demikian, kita tak bisa salahkan itu, selebihnya kita lemparkan kasus ini pada masyarakat luas, biarlah masyarakat yang menilai, mana yang paling kuat merokoknya di antara mereka ?? hhe