Minggu, 25 Januari 2015

SEPENGGAL CERITA DARI SUKAMAKMUR

Pagi itu, kelas tampak ramai, ramai dengan kegaduhan khas anak sekolah dasar. Sebelum ibu guru datang memberikan salam dan mengintruksikan semua murid untuk berdoa bersama, ritual wajib yang telah kami biasakan dan orang tua kami tanamkan sejak kecil, termasuk dalam hal menuntut ilmu.

Kebetulan hari itu pelajaran Bahasa Indonesia, kami mendapat tugas untuk mengerjakan soal dalam buku paket mulai dari hal 30 s/d 33 . dalam soal itu ada cerita menarik, yang dulunya saya yakini itu hanya sekedar cerita buatan manusia.

Cerita pendek tentang “Cerita liburan Budi di Sukamakmur” kira-kira seperti itu judul cerpennya. Berisi tentang  liburan Budi yang menyenangkan dirumah pamannya di sukamakmur, mulai dari membantu paman berternak, bercocok tanam, bermain lumpur bersama dengan kerbau-kerbau milik paman. Pokoknya ending ceritanya Budi sangat senang dengan liburannya kali ini, dan suatu saat ingin kembali lagi kesana (Sukamakmur).

***

Selepas perayaan tahun baru 2015, saya berencana kembali merantau untuk bekerja, karena jatah libur yang diberikan perusahaan hanya 5 hari, jadi selama liburan. saya harus pergunakan waktu liburan itu dengan baik, agar liburan kali ini benar-benar optimal dan menyenangkan.

Pukul 20.00 Wib. Ada pesan masuk di hp saya, berisi tentang ajakan bermain ke rumah teman, yang memang sejak lama saya sudah berjanji akan main kerumahnya bila ada waktu luang. “ Sukamakmur” nama tempatnya. Dengan cepat memori mengantarkan saya pada cerita tentang “Cerita liburan Budi di Sukamakmur” yang keberadaan tempatnya masih menjadi misteri dalam benak saya.

Awalnya saya kira tempat-tempat seperti Sukamakmur, Sukamiskin dan Suka suka lainnya itu hanya ada dalam imajinasi masa kecil saya yang pernah saya dengar dan baca ceritanya dalam bentuk cerpen, dongeng dan sejenisnya. Namun nyatanya perkiraan saya salah, tempat itu benar-benar ada didunia nyata.
Rasa penasaran itu terus mengusik hati saya untuk mengetahui lebih jauh, tentang keberadaan tempat liburan Budi yang pernah saya baca cerpennya sewaktu kecil.

Dengan waktu liburan yang semakin mepet, akhirnya saya memberanikan diri untuk datang kesana, pertama, untuk mengetahui tempat liburan Budi, yang kedua tentunya untuk bersilaturahmi dengan teman lama.

Setelah berkali-kali naik kendaraan umum, akhirnya sampailah saya di Citeureup. Salah satu akses jalan menuju kesana. Saya sempatkan waktu sebentar untuk singgah di sebuah warung kecil dipinggiran jalan untuk membeli makanan dan minuman, sambil istirahat sejenak melepas lelah.

Tak lama kemudian, ada seorang tukang ojek dengan rompi hijau datang menghampiri saya menawarkan jasanya mengantarkan saya ketempat tujuan saya ( sukamakmur ) , saya tak punya banyak waktu, kebetulan hari juga sudah mulai mendung, sempat kami berdiskusi soal tarif, namun itu tak berlangsung lama, kami langsung tancap gas menuju tkp.

Selama di perjalanan, saya mencoba bertanya-tanya kepada si tukang ojek tentang kronologis tempat yang akan saya kunjungi, menurutnya Sukamakmur bukanlah tempat wisata, melainkan kecamatan biasa dikabupaten Bogor, yang kebetulan akses jalannya sering dipakai untuk menjadi jalan alternatif bagi para pelancong dari arah Jakarta menuju Puncak, begitupun sebaliknya.

Banyak hal yang diceritakan tukang ojek bernama Ade ini. Saya memanggilnya kang Ade. Sampai obrolan kami benar-benar terhenti ketika hujan mulai turun, dan kami memutuskan untuk singgah sebentar disalah satu warung dipinggir jalan, sama halnya dengan kami, banyak juga pengendara lain yang numpang berteduh diwarung itu.

Sambil menunggu hujan reda, kami sempatkan waktu untuk ngopi bareng, tentunya sambil ngobrol-ngobrol melanjutkan perbicaraan kami yang sempat terputus tadi, kang Ade menceritakan tentang pengalamannya selama 5 tahun menjadi tukang ojek, suka duka dan pengalaman menarik lainnya, ia coba sampaikan dengan logat sunda yang khas ditambah dengan sedikit guyonan atau bodor sunda menambah kehangatan suasana kala itu, setelah 20 menit kami asik ngobrol-ngobrol dan nampaknya hujanpun mulai reda, kami melanjutkan perjalanan.

1 jam kemudian. Sampailah saya ditempat tujuan, sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kang Ade yang telah mengantarkan saya ke Sukamakmur. sekaligus menjadi teman ngobrol yang asyik selama diperjalanan. 

***

Sebelumnya saya tak pernah mengira bisa sampai ke Sukamakmur, sejak dulu, teman saya selalu mengajak saya untuk berkunjung tetapi saya selalu menolak. Penyesalan itu baru terasa sekarang setelah benar-benar tahu tempat nya.

Sukamakmur yang dulu hanya ada dalam cerita Budi, kini ada dalam buku cerita hidup saya. Udaranya yang sejuk, Lingkungannya yang asri, ditambah lagi dengan Suasananya yang tenang damai khas pedesaan membuat saya merasa nyaman berada disini. 


Tak banyak hal yang dilakukan oleh saya selama berada disana, melainkan hanya menikmati pemandangan alam sekitar, yang kadang tertutup kabut tipis. Sambil menikmati secangkir kopi panas ditemani dengan obrolan ringan bersama kawan lama merupakan pengalaman menarik yang saya dapatkan selama berlibur disana.

Hujan membuat saya kesulitan untuk mengeksplore lebih jauh tentang tempat ini, namun sejauh pengalaman saya selama dua hari berada disana, tempatnya sangat cocok untuk kalian yang butuh tempat untuk istirahat menenangkan diri sejenak dari kesibukan dunia.

Meski pada akhirnya saya tak menemukan Budi dan Pamannya di Sukamakmur seperti yang ada dalam cerpen, setidaknya saya dapat mengetahui yang sebenarnya, bahwa Budi dulu tidak berbohong tentang cerita liburannya yang menyenangkan di Sukamakmur.

Senin, 19 Januari 2015

Chelsea dan mesin barunya yang bernama “ F4 Automatic”



Hai bro . Apa kabar ? …. pada kesempatan ini saya ingin sedikit bercerita tentang Chelsea dan mesin barunya yang saya sebut dengan F4 Automatic


Sebelum membahas lebih jauh tentang mesin yang saya maksud, terlebih dahulu kita telisik kiprah Chelsea sejauh ini dalam perburuan gelar premier league 14/15.

Mengawali awal musim dengan rentetan hasil positif, nama Chelsea kembali hadir sebagai kandidat kuat peraih title juara musim ini, tim yang dibesut Jose Mourinho ini tampak lebih kuat dan padu dibanding musim lalu, tak heran jika banyak kalangan yang mulai membanding-bandingkan, kekuatan Chelsea musim ini dengan Invicible team milik Arsenal di era kejayaannya tahun 2002-2003.

Namun syarat untuk menjadi Invicible team nyatanya tak semudah yang disangka, yang menjadi tolak ukurnya adalah kemampuan tim dalam menyapu bersih setiap laga, minimalnya bermain seri. tanpa tersentuh kekalahan sekalipun selama satu musim penuh, atau biasa disebut dengan Unbeaten (tak terkalahkan) jelas ini bukan perkara mudah.

Fakta dilapangan rekor unbeaten Chelsea musim ini terhenti di St. James Park (markas Newcastle), namun untungnya tak butuh lama bagi Chelsea untuk move on, dilaga berikutnya Chelsea terus mendulang hasil positif, sekaligus berhasil mengamankan posisi mereka di puncak klasemen liga inggris sementara ini.

Meski demikian, secara keseluruhan Chelsea mengalami banyak peningkatan dibanding musim lalu, performa mereka musim ini jauh lebih menjanjikan, lebih greget dan fantastis.

Menurut analisis saya yang membedakan Chelsea musim ini dengan musim lalu adalah kedalaman skuad, solid dan keseimbangan disetiap lini. Diawali oleh kepiawaian sang arsitek Jose Mourinho dalam menyusun tim sebelum kompetisi berlangsung. Saat bursa transfer musim panas lalu, tepatnya pas gelaran piala dunia 2014 di Brasil berlangsung. Mourinho langsung membuat gebrakan dengan mendatangkan Cesc Fabregas dari Barcelona dan Trio Atletico . Diego Costa,Felipe Luis dan Thibaut Courtois untuk melengkapi kebutuhan tim, sekaligus menambah dimensi baru dalam permainan The Blues.

Langkah Mourinho terbukti benar, nyatanya sampai paruh musim gelaran BPL 14/15 berlangsung. Chelsea masih nyaman dipuncak, dengan menobatkan Diego Costa sebagai topskor dan Cesc Fabregas sebagai king maker atau pencipta assist terbanyak di Premier League.

Saatnya kita membahas mesin, Kenapa saya beri nama mesin F4 Automatic ? Ini sebenernya hasil iseng-iseng aja, yang sebenernya nama ini diambil dari singkatan nama kedua pemain Chelsea saat ini yang menjadi ruh permainan Chelsea. Tanpa keberadaan mereka, mungkin Chelsea tak akan sementereng ini performanya.

F4 = Fabregas, dengan nomor 4 yang melekat pada dirinya, fabregas sering menyingkat namanya dengan sebutan F4. Rekrutan anyar Chelsea ini mampu menjawab ekspektasi fans yang sempat kecewa dengan kepindahan Lampard. Kepiawaiannya dalam mengatur tempo permainan, menjadikan Chelsea saat ini sebagai tim dengan penguasaan ball possession terbaik di liga inggris.

Tugasnya sangatlah berat. Jika tim dalam posisi menyerang, dia harus menjadi orang pertama yang memberikan key passes kepada rekan-rekannya di depan. Jika tim dalam posisi bertahan, dia harus berusaha untuk menjadi inspirator serangan balik, Jika tim dalam posisi duel sengit di tengah, dia juga harus mampu menjaga keseimbangan tim, agar mampu memenangkan duel sengit tersebut.

Selain itu F4 juga terkenal dengan julukannya sebagai King of Assist. Sejauh ini ia telah mengemas 17 assist di segala kompetisi selama berseragam biru London. Karya assistnya telah dinikmati oleh Diego Costa, Hazard bahkan sampai sang kapten John Terry pun pernah merasakan service berkelas ala Fabregas. Luar biasa.

Namun perlu diingat, Peran Fabregas tidak akan optimal jika hanya berperan sendirian, ada sosok lain yang selama ini mendampinginya.

Auto Matic = Nemanja Matic, Auto hanya sebagai pelengkap saja. Pemain dengan postur tubuh 194 cm ini memiliki keunggulan dalam passing, duel dan tackle. Peran nya sebagai jangkar dilini tengah mampu memberikan keseimbangan dalam tim. Fisiknya yang prima, memungkinkannya mampu menjelajah setiap sudut lapangan.

Ketenangan dalam memegang bola, distribusi bola yang baik dan pintar dalam memotong serangan lawan, merupakan ciri khas nya. Maka tak heran jika Mourinho selalu menyisipkan namanya dalam starting eleven Chelsea.

Beda dengan F4 yang rajin membantu penyerangan dan sering menyuplai assist. Matic lebih sering beroperasi ditengah, tepatnya didepan bek, tugasnya untuk memastikan lawan tidak memegang bola terlalu lama. Dan sesekali menengok kebelakang untuk memastikan bek dalam kondisi siap menerima serangan musuh.

Kolaborasi Fabregas dan Matic dilini tengah Chelsea ini lah yang saya sebut sebagai mesin  F4 automatic keduanya saling melengkapi, komunikasi keduanya berlangsung secara otomatis, seperti telah tercipta sebuah chemistry. Ketika Fabregas dalam keadaan terkepung dan minim kreasi, maka Matic lah yang memecah fokus lawan. Begitupun sebaliknya, ketika Matic kerepotan dalam men cover area pertahanan, Fabregas rela turun lebih dalam untuk menjemput bola kemudian mendistribusikannya ke depan.

Hal ini terjadi secara otomatis dan berulang-ulang. Dalam skenario sepakbola modern formasi 4-2-3-1 kerap kali dipakai, dengan bertumpu pada striker tunggal, dua inverted wenger dan satu seken striker. Namun pola tersebut akan berantakan bila dua turbin dibelakang mereka tak berfungsi dengan baik.

Nah, sosok itulah yang berhasil diperagakan Fabregas - Matic bersama Chelsea. Di tim lain juga ada pemain yang memperagakan hal yang sama, contohnya Modric - Kroos di Real Madrid . Yaya Toure - Fernandinho di Manchester City, Pirlo - Pogba di Juventus. Dan Xabi Alonso – Schweinsteiger di Bayern Munich.

Merekalah sebenernya yang saya sebut sebagai Mesin dalam sebuah tim sepakbola. Sosok elegan nan tangguh, pemain yang paling lelah namun segan untuk mengakuinya, lelah fisik mengatur jarak tempuh, lelah fikiran membagi fokus, dan pemain yang paling keras dibentak oleh pelatih di ruang ganti ketika tim bermain buruk.

Berterimakasihlah pada mereka, karena dengan keberadaannya. Anda atau kita semua dapat menikmati indahnya permainan sepakbola, belajarlah menhargai setiap upayanya, cintai mereka seperti halnya saya mencintai temuan saya F4 automatic

Note : Itu baru mesinnya aja bro, belum roda, lampu, jok, rem, surat-surat dll ……hehehe ….. See you next post bro …. Jangan lupa komen ya … thank you