Selasa, 29 Oktober 2013

EL CLASICO YANG TERNODA

Tulisan ini memang telat bila mengacu pada berita terkini seputar sepakbola, tapi saya menulis tulisan ini bukan untuk tujuan komersil, hanya sebagai media perantara opini saya dengan para pecinta sepakbola didunia maya.

SELEBRASI GOL NEYMAR 
El Classico jilid 167 telah menemukan siapa pemenangnya, bertindak sebagai tuan rumah , Barcelona berhasil mendulang tiga poin didepan publik nya sendiri di Camp Nou berkat aksi brilian wonderkid asal Brazil, Neymar da Silva yang berhasil menyumbal 1 gol dan 1 assist yang diselesaikan dengan chip ball cantik kreasi Alexis Sanchez, Berbalas satu gol dari kubu El Real yang dilesakan Jese Rodriguez assist Ronaldo pada menit akhir jelang pertandingan usai.

Menurut saya, hasil 2-1 adalah hasil yang fair untuk laga sengit sekelas El Clasico. Sekaligus menandai debut El Clasico perdana bagi dua arsitek anyar kedua tim, Tata Martino (barca) dan Don Carleto (El Real).

Barca tampil apik sepanjang pertandingan dengan formasi 4-3-3 tanpa striker murni. xavi, iniesta dan busquest cukup lugas memerankan peran disektor tengah dengan passing-passing bola pendeknya yang khas, mampu memberikan ruang pada lini depan Barca, yang pada pertandingan tersebut cenderung main melebar ke sektor sayap.

Karena Neymar dan Messi memang di plot untuk menusuk dari sektor sayap guna membongkar lini pertahanan Madrid yang terkenal tangguh dan kuat, dibantu pergerakan Cesc Fabregas dari second line, Barca kian PeDe membombardir lini pertahanan Los Blancos.
Tapi Madrid tak tinggal diam, demi meredam agresivitas jugador el barca. El Real mengambil inisiatif untuk menjaga kedalaman, dengan memplot Sergio Ramos sebagai Holding milfield menggantikan peran Xabi Alonso yang sedang menjalani pemulihan cedera.

Dengan formasi yang sama yakni 4-3-3 dengan mengandalkan kecepatan Di Maria, CR7 dan Gareth Bale. Madrid sesekali menggebrak, namun lemahnya koordinasi di bagian tengah dan depan, membuat pemain depan mereka terkesan bermain individualis.

Meski demikian Madrid tetap mendapatkan sejumlah peluang pada laga itu, namun lagi-lagi lemahnya koordinasi dan penyelesaian akhir membuat semuanya berujung sia-sia.
Secara keseluruhan pertandingan ini berjalan dengan baik, jual beli serangan dan tensi permainan yang tinggi membuat pertandingan ini semakin seru dan berhasil membius para penonton agar tetap stay turn depan layar kaca untuk menyaksikan permainan mereka.

Namun seperti biasa, kontroversi memang selalu ada dalam setiap episode El Classico, entah itu ulah pemain, aksi diving atau kekeliruan sang pengadil yang pasti selalu ada saja cerita yang menarik untuk dibahas setelah pertandingan ini berlangsung.

Pada laga ini, kini giliran wasit Alberto Undiano yang menjadi sorotan publik berkat keputusan kontroversialnya tidak menggubris 2 klaim penalti yang dilayangkan kubu Los Blancos.
Sontak Madridista dibuat geram oleh tindakannya, dalam tayangan ulang memang jelas operan Khedira kepada Di maria berhasil di blok oleh Adriano dengan tangan kanannya sebelum bola diamankan oleh Victor Valdes, namun sepertinya sudut pandang wasit kurang jelas melihat insiden itu.

Tapi tidak untuk kedua kalinya, kali ini CR7 yang jadi korban, dengan Javier Marcherano sebagai pelakunya, menurut Law of Game itu jelas sebuah pelanggaran, karena ada kontak fisik yang nyata dan itu semestinya penalti.

Namun lagi-lagi wasit tak menggubris hal itu dan lebih memilih melanjutkan laga dengan mengacuhkan komplain Ronaldo.

Malam yang na’as bagi Madrid. Entah ada apa dengan wasit ? apa mungkin wasit tak melihat hal itu, ah tapi tidak mungkin, karena wasit begitu dekat dengan TKP, atau mungkin wasit sudah muak dengan aksi diving CR7. Hmmm Bisa jadi. Hhe J

Entahlah ! menurut saya sikap yang ditunjukan sang pengadil atas dua klaim penalti tersebut adalah sebuah kekeliruan yang membuat pertandingan seru ini menjadi ternoda olehnya.
Akan tetapi dalam hal ini kita tetap harus back to reality, no body perfect, wasit juga manusia yang kerap kali melakukan kesalahan, wasit juga membutuhkan yang namanya dukungan dan perlindungan sama seperti manusia pada umumnya. Respect for Referee.

Disisi lain FC Barcelona juga melayangkan klaim satu penalti dan satu kartu merah, penalti yang dimaksud adalah ketika fabregas mendapat gangguan dari pepe di kotak penalti yang membuat fabregas terjatuh dan kehilangan momen emas untuk mencetak gol.

Dan satu lagi klaim kartu merah yang seharusnya diberikan kepada sergio Ramos atas pelanggaran keduanya terhadap Andreas Iniesta dibabak pertama.

Nah, kalo klaim mereka sama-sama dikabul , jalannya pertandingan akan seperti apa ?? tetap Barca yang menang karena Madrid bermain pincang, kemungkinan klaim penalti kedua pun bisa saja tak terjadi bila Madrid bermain dengan 10 pemain dibabak pertama.

Jadi kemenangan 2-1 tetaplah milik barca. Congratulation barca J

Insiden seru lainnya terjadi setelah laga, yakni perang komentar antar pemain lewat media.
Marcelo dan Ramos mewakili pihak Los Blancos membuka forum dengan dengan menyindir beberapa keputusan wasit yang dinilai merugikan. Menurut Marcelo “wasit melukai hati kami malam ini”, ditambahkan lagi oleh Ramos “kami sudah biasa dijahili di Camp Nou”.

Mungkin sindiran itu sampai ditelinga Busquest, sampai-sampai ia tak kuat untuk menahan komentarnya, akhirnya Busquest ikutan nyeletuk juga dengan berkata “Wasit paling mudah disalahkan ketika kalah”.

Sindir-sindiran itu semakin panas dengan media sebagai mediatornya, Don Carleto pun ikut berkomentar atas insiden yang merugikan timnya "Dalam opini saya itu merupakan penalti yang jelas. Saya pikir seluruh dunia melihatnya kecuali wasit, yang tidak memberikan hadiah penalti." kecam  Ancelotti di situs resmi Madrid.
Sedangkan untuk handsball dari Adriano, sang entrenador melihat ada pengecualian karena sulit untuk menilainya. Meskipun, hadiah penalti akan membuat cerita yang berbeda pada laga tersebut.
"Saya tak akan berkomentar soal handball karena sangat sulit membuat keputusan terkait kejadian itu. Itu adalah momen penting di dalam pertandingan dan kalau dia memberi penalti maka saya pikir hasil pertandingan akan berbeda," kata mantan pelatih AC Milan ini.
Sementara Tata Martino arsitek Barca lebih memilih bungkam atas insiden tersebut, dan menyukuri hasil yang telah diraih oleh timnya.

Walau bagaimanapun sepakbola tetaplah sebuah permainan, kadang kalah kadang menang, kadang sial kadang beruntung, kontroversi selalu ada dalam setiap momennya, dan kita harus siap akan hal itu.

Jangan sampai kita memusuhi teman gara-gara sepakbola. Begitu piciknya kita bila hal itu kita dilakukan. Menggadaikan hubungan pertemanan yang sudah berlangsung lama gara-gara sepakbola. Sungguh terlalu

Debat boleh saja yang penting jangan melanggar kode etik, kontroversi diciptakan untuk dibicarakan dan dibahas agar kita dapat mengemasnya dalam bentuk yang lebih baik.
Well, bagi saya tetap El Clasico jilid 167 menyuguhkan aksi yang berkelas dan menarik, tapi sayang harus ternoda oleh beberapa keputusan kontroversial wasit, yang mungkin sampai hari ini sebagian orang masih ada yang belum bisa menerima keputusan itu.

Simpelnya. Itu masalah U ? bukan masalah I ??

Karena blog ini tidak menerima royalti sedikitpun dari pihak Los Cules dan Los Blancos, jadi apa yang perlu saya pusingkan akan kejadian ini.

Saya menulis sesuai dengan apa yang saya lihat kemarin dengan tetap mengedepankan respect  antar supporter, tak ada maksud memihak, apalagi menghujat, hanya saja saya mencoba untuk berkata jujur dengan fakta yang ada. Bukankah jujur itu indah sob !! salam EL CLASICO J sampai jumpa di kontroversi EL CLASICO selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar