![]() |
TENDANGAN PENALTI DROGBA #FINALUCL2012 |
Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value (Albert Einstein)
Kamis, 31 Oktober 2013
Selasa, 29 Oktober 2013
EL CLASICO YANG TERNODA
Tulisan
ini memang telat bila mengacu pada berita terkini seputar sepakbola, tapi saya
menulis tulisan ini bukan untuk tujuan komersil, hanya sebagai media perantara
opini saya dengan para pecinta sepakbola didunia maya.
![]() |
SELEBRASI GOL NEYMAR |
Menurut
saya, hasil 2-1 adalah hasil yang fair untuk laga sengit sekelas El Clasico.
Sekaligus menandai debut El Clasico perdana bagi dua arsitek anyar kedua tim,
Tata Martino (barca) dan Don Carleto (El Real).
Barca
tampil apik sepanjang pertandingan dengan formasi 4-3-3 tanpa striker murni.
xavi, iniesta dan busquest cukup lugas memerankan peran disektor tengah dengan
passing-passing bola pendeknya yang khas, mampu memberikan ruang pada lini
depan Barca, yang pada pertandingan tersebut cenderung main melebar ke sektor
sayap.
Karena
Neymar dan Messi memang di plot untuk menusuk dari sektor sayap guna membongkar
lini pertahanan Madrid yang terkenal tangguh dan kuat, dibantu pergerakan Cesc
Fabregas dari second line, Barca kian PeDe membombardir lini pertahanan Los
Blancos.
Tapi
Madrid tak tinggal diam, demi meredam agresivitas jugador el barca. El Real
mengambil inisiatif untuk menjaga kedalaman, dengan memplot Sergio Ramos
sebagai Holding milfield menggantikan peran Xabi Alonso yang sedang menjalani
pemulihan cedera.
Dengan
formasi yang sama yakni 4-3-3 dengan mengandalkan kecepatan Di Maria, CR7 dan
Gareth Bale. Madrid sesekali menggebrak, namun lemahnya koordinasi di bagian
tengah dan depan, membuat pemain depan mereka terkesan bermain individualis.
Meski
demikian Madrid tetap mendapatkan sejumlah peluang pada laga itu, namun
lagi-lagi lemahnya koordinasi dan penyelesaian akhir membuat semuanya berujung
sia-sia.
Secara
keseluruhan pertandingan ini berjalan dengan baik, jual beli serangan dan tensi
permainan yang tinggi membuat pertandingan ini semakin seru dan berhasil
membius para penonton agar tetap stay turn depan layar kaca untuk menyaksikan
permainan mereka.
Namun
seperti biasa, kontroversi memang selalu ada dalam setiap episode El Classico,
entah itu ulah pemain, aksi diving atau kekeliruan sang pengadil yang pasti
selalu ada saja cerita yang menarik untuk dibahas setelah pertandingan ini
berlangsung.
Pada
laga ini, kini giliran wasit Alberto Undiano yang menjadi sorotan publik berkat
keputusan kontroversialnya tidak menggubris 2 klaim penalti yang dilayangkan
kubu Los Blancos.
Sontak
Madridista dibuat geram oleh tindakannya, dalam tayangan ulang memang jelas
operan Khedira kepada Di maria berhasil di blok oleh Adriano dengan tangan
kanannya sebelum bola diamankan oleh Victor Valdes, namun sepertinya sudut
pandang wasit kurang jelas melihat insiden itu.
Tapi
tidak untuk kedua kalinya, kali ini CR7 yang jadi korban, dengan Javier
Marcherano sebagai pelakunya, menurut Law of Game itu jelas sebuah pelanggaran,
karena ada kontak fisik yang nyata dan itu semestinya penalti.
Namun
lagi-lagi wasit tak menggubris hal itu dan lebih memilih melanjutkan laga
dengan mengacuhkan komplain Ronaldo.
Malam
yang na’as bagi Madrid. Entah ada apa dengan wasit ? apa mungkin wasit tak
melihat hal itu, ah tapi tidak mungkin, karena wasit begitu dekat dengan TKP,
atau mungkin wasit sudah muak dengan aksi diving CR7. Hmmm Bisa jadi. Hhe J
Entahlah
! menurut saya sikap yang ditunjukan sang pengadil atas dua klaim penalti
tersebut adalah sebuah kekeliruan yang membuat pertandingan seru ini menjadi
ternoda olehnya.
Akan
tetapi dalam hal ini kita tetap harus back to reality, no body perfect, wasit
juga manusia yang kerap kali melakukan kesalahan, wasit juga membutuhkan yang
namanya dukungan dan perlindungan sama seperti manusia pada umumnya. Respect
for Referee.
Disisi
lain FC Barcelona juga melayangkan klaim satu penalti dan satu kartu merah,
penalti yang dimaksud adalah ketika fabregas mendapat gangguan dari pepe di
kotak penalti yang membuat fabregas terjatuh dan kehilangan momen emas untuk mencetak
gol.
Dan
satu lagi klaim kartu merah yang seharusnya diberikan kepada sergio Ramos atas
pelanggaran keduanya terhadap Andreas Iniesta dibabak pertama.
Nah,
kalo klaim mereka sama-sama dikabul , jalannya pertandingan akan seperti apa ??
tetap Barca yang menang karena Madrid bermain pincang, kemungkinan klaim
penalti kedua pun bisa saja tak terjadi bila Madrid bermain dengan 10 pemain
dibabak pertama.
Jadi
kemenangan 2-1 tetaplah milik barca. Congratulation barca J
Insiden
seru lainnya terjadi setelah laga, yakni perang komentar antar pemain lewat
media.
Marcelo
dan Ramos mewakili pihak Los Blancos membuka forum dengan dengan menyindir
beberapa keputusan wasit yang dinilai merugikan. Menurut Marcelo “wasit melukai
hati kami malam ini”, ditambahkan lagi oleh Ramos “kami sudah biasa dijahili di
Camp Nou”.
Mungkin
sindiran itu sampai ditelinga Busquest, sampai-sampai ia tak kuat untuk menahan
komentarnya, akhirnya Busquest ikutan nyeletuk juga dengan berkata “Wasit
paling mudah disalahkan ketika kalah”.
Sindir-sindiran
itu semakin panas dengan media sebagai mediatornya, Don Carleto pun ikut
berkomentar atas insiden yang merugikan timnya "Dalam opini saya itu merupakan
penalti yang jelas. Saya pikir seluruh dunia melihatnya kecuali wasit, yang
tidak memberikan hadiah penalti." kecam Ancelotti di situs resmi
Madrid.
Sedangkan untuk handsball dari Adriano, sang entrenador melihat ada pengecualian karena sulit untuk menilainya. Meskipun, hadiah penalti akan membuat cerita yang berbeda pada laga tersebut.
"Saya tak akan berkomentar soal handball karena sangat sulit membuat keputusan terkait kejadian itu. Itu adalah momen penting di dalam pertandingan dan kalau dia memberi penalti maka saya pikir hasil pertandingan akan berbeda," kata mantan pelatih AC Milan ini.
Sedangkan untuk handsball dari Adriano, sang entrenador melihat ada pengecualian karena sulit untuk menilainya. Meskipun, hadiah penalti akan membuat cerita yang berbeda pada laga tersebut.
"Saya tak akan berkomentar soal handball karena sangat sulit membuat keputusan terkait kejadian itu. Itu adalah momen penting di dalam pertandingan dan kalau dia memberi penalti maka saya pikir hasil pertandingan akan berbeda," kata mantan pelatih AC Milan ini.
Sementara
Tata Martino arsitek Barca lebih memilih bungkam atas insiden tersebut, dan menyukuri
hasil yang telah diraih oleh timnya.
Walau
bagaimanapun sepakbola tetaplah sebuah permainan, kadang kalah kadang menang,
kadang sial kadang beruntung, kontroversi selalu ada dalam setiap momennya, dan
kita harus siap akan hal itu.
Jangan
sampai kita memusuhi teman gara-gara sepakbola. Begitu piciknya kita bila hal
itu kita dilakukan. Menggadaikan hubungan pertemanan yang sudah berlangsung
lama gara-gara sepakbola. Sungguh terlalu
Debat
boleh saja yang penting jangan melanggar kode etik, kontroversi diciptakan
untuk dibicarakan dan dibahas agar kita dapat mengemasnya dalam bentuk yang
lebih baik.
Well,
bagi saya tetap El Clasico jilid 167 menyuguhkan aksi yang berkelas dan
menarik, tapi sayang harus ternoda oleh beberapa keputusan kontroversial wasit,
yang mungkin sampai hari ini sebagian orang masih ada yang belum bisa menerima
keputusan itu.
Simpelnya.
Itu masalah U ? bukan masalah I ??
Karena
blog ini tidak menerima royalti sedikitpun dari pihak Los Cules dan Los Blancos,
jadi apa yang perlu saya pusingkan akan kejadian ini.
Saya
menulis sesuai dengan apa yang saya lihat kemarin dengan tetap mengedepankan
respect antar supporter, tak ada maksud memihak,
apalagi menghujat, hanya saja saya mencoba untuk berkata jujur dengan fakta
yang ada. Bukankah jujur itu indah sob !! salam EL CLASICO J sampai jumpa di kontroversi EL
CLASICO selanjutnya.
TORRES IS BACK !!
![]() |
SELEBRASI GOL TORRES VS CITY |
Kegemaran
saya terhadap tim-tim london harus dibayar mahal dengan hilangnya kuota
internet sebanyak 3 GB selama satu malam, tapi itu bukan persoalan bila tim
yang kita dukung dapat meraih poin maksimal dilaga tersebut.
Memang
sedikit mengecewakan karena Arsenal tumbang oleh Die Borrusen di Emirates
Stadium malam itu dengan skor tipis 1-2, tapi tim london lain punya cerita
berbeda di Ventins Arena markas Schalke 04, Chelsea mengamuk dengan menghajar
tuan rumah dengan skor telak 3 gol tanpa balas.
Malam yang spesial
tentunya bagi El Nino , karena sepasang gol nya mampu membawa The Blues meraih
kemenangan sekaligus menghantarkan tim besutan Jose Mourinho itu ke pucuk
klasemen grup G Champions League menggeser Schalke 04.
Berbicara
tentang Torres, kita faham lah situasi sulitnya selama membela The Blues 3
musim terakhir ini, performanya masih cenderung labil, dan bahkan sebagian
kalangan memprediksi bahwa karirnya sebagai pesepakbola profesional akan habis.
Entah apa
dikata orang, mungkin hari ini dia sudah tuli , tuli dalam artian sudah kebal
dengan cibiran orang terhadapnya, yang dia lakukan akhir-akhir ini hanyalah
fokus untuk tetap berada di starting eleven tim dan mencetak gol sebanyak
mungkin demi kemenangan tim.
Buah dari
kerja keras nya selama ini ternyata tak sia-sia, memang musim ini ia baru
mengemas 5 gol dari berbagai ajang, namun tanda-tanda peningkatan performanya nampak
begitu nyata terlihat.
Tanda ini
saya lihat ketika Chelsea mampu menaklukan Schalke 04 di Veltins Arena, dwigolnya
sudah cukup membuktikan bahwa ia belum habis. Ditambah lagi dengan laga
teranyar versus Manchester City akhir pekan lalu.
Dia didapuk
sebagai Man of The Match pada laga krusial itu dengan sumbangan 1 assist dan 1
goal yang sekaligus menghantarkan The Blues sebagai Runner up sementara
klasemen BPL, yang saya amati sebenarnya bukan hanya dari sumbangan gol atau
assist nya saja, melainkan kerja keras dan cara ia bermain.
Mulai dari
cara ia mendribble bola, speed , timing, posisioning dan finishing, malam itu
ia melakukan semua itu dengan amat baik. Sebuah penantian lama yang menjadi
kenyataan bagi pendukung Chelsea yang ingin melihat kembali aksi Torres yang
sebenarnya.
Mungkin
musim pertama ia masih terbebani dengan banderol nya yang fantastis sehingga ia
tak bisa tampil maksimal, ditambah lagi pada musim itu ia selalu berada di
belakang nama legend of life Chelsea Didier Drogba, jadi kesempatan bermainnya
bisa terbilang cukup minim.
Dimusim
kedua bersama Chelsea, Drogba sudah pergi, namun ia masih kesulitan untuk
mencetak gol, mungkin karena tak ada saingan untuk merebut posisi starting
eleven, makanya ia bermain biasa aja, tanpa ada motivasi extra, ditambah lagi
proses pemulihan cedera yang mengharuskan ia bermain aman di setiap laga agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menamatkan karirnya.
Nah,
dimusim ini atau tepatnya musim ketiganya bersama The Blues, ia benar-benar
harus back to top perform. Faktor utamanya adalah ketatnya persaingan internal
yang mengharuskan pemain menunjukan jati dirinya agar bisa masuk starting line
up tim.
Kedua, dia
benar-benar dalam kondisi yang fit karena program pemulihannya sudah berhasil
sehingga ia dapat bermain lebih bebas, ketiga yakni faktor Piala Dunia 2014,
mau gak mau kalau tak ingin namanya di coret timnas, Torres mesti tampil apik
di klub agar PD 2014 di Brazil dia bisa masuk skema permainan La Furia Roja.
Coret-coretan
diatas sebenarnya hanya opini saya saja, melihat aksi Torres belakangan ini
yang semakin membaik penampilannya, kemungkinan back to top perform dia cukup
besar, seperti yang pernah ia tunjukan bersama di Altelico Madrid dan Liverpool
sebelumnya.
Mungkin
inilah salah satu alasan Mourinho belakangan ini selalu memberikan kesempatan
El Nino untuk masuk starting eleven, performa yang signifikan dan menjanjikan
yang ditunjukan Nando membuat The Happy One tak tega melihat El nino duduk di
bench.
Ini
menunjukan sebauah isyarat kalau El nino siap untuk kembali !! Torres is back
!!
Berarti
perjudian Chelsea mendapatkan Torres dengan banderol mahal, plus kesabaran sang
juragan mempertahankan El Nino selama 3 musim berbuah manis, kini saatnya Chelsea
memetik hasil dan ini juga saatnya Torres membalas semua hutang budi Chelsea
kepadanya yang bersedia menemani saat-saat terburuk dalam karirnya sampai ia
benar-benar kembali menjadi The Real Striker yang lebih handal, kuat dan
elegan.
Untuk
masalah pencapaian atau trofi-trofi yang didapat Torres selama karirnya, saya
sengaja tak bahas lagi disini, karena saya sudah memposting artikel tersebut
sebelumnya, kalo ada yang masih penasaran dengan artikel saya sebelumnya bisa
di klik disini
Well, kata
orang bijak, hidup itu naik turun kadang di atas kadang dibawah, kita butuh
teman untuk menghadapi itu semua, seperti diibaratkan Chelsea dan Torres
sebagai sepasang kekasih yang merajut tali asmara sejak 2011, mereka saling
mengisi satu sama lain. mereka saling menemani, mereka selalu bersama dalam
suka dan duka.
Kini
Chelsea punya keinginan untuk merebut banyak trofi musim ini, dan sudah menjadi
automatic system Torres pasti mendukung akan semua hal itu, semoga kolaborasi
keduanya berakhir manis pada akhir musim nanti.
Senin, 14 Oktober 2013
SISI GELAP THOMAS ALVA EDISON YANG TAK TEREKSPOS MEDIA
Siapa tak kenal Thomas Alva Edison, salah seorang penemu
terbesar abad lalu, Dalam hidupnya ia mengantungi 3000 paten penemuan ilmiah.
Lelaki kelahiran Ohio, AS, 11 Februari
1847 ini tinggal di sebuah rumah besar dengan di kelilingi pagar besi. Para
tamu yang akan masuk ke halaman rumahnya harus membuka pintu gerbang besi yang
amat berat, dan kemudian menutupnya kembali sampai benar-benar tertutup.
Sebagai ilmuan produktif yang banyak membuat penemuan baru.
Tentu ia banyak dikunjungi tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan
labolatorium dengan 300 karyawan, suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh
kepada Edison, betapa ia harus menguras banyak tenaga setiap kali membuka dan
menutup gerbang rumah Edison.
Dengan mengedipkan ekor matanya, Edison lalu mengantarkan
sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Di sana terdapat
alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengungkit besi, kerekan,
dan pompa-pompa, Sang teman terhera-hera, apa maksud tuan rumah mengajaknya ke
ruang tersebut.
“Engkau pasti tidak tahu” ujar Edison. “setiap kali ada
orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, secara otomatis akan
memompa satu galon air ke dalam bak penampungan air di sini.”
Itulah kelebihan seorang Thomas Alva Edison. Benar kata
Aristoteles, tidak pernah ada orang yang genius tanpa diwarnai dengan
kesintingan.
Namun Thomas Alva Edison memiliki sisi lain yang tak kalah
menarik untuk disimak, lebih kepada sisi gelar yang hal ini tentunya sangat
ditutup-tutupi oleh media demi menjaga nama baik-Nya.
Kesuksesan yang diperoleh Thomas Alva Edison, si penemu
lampu listrik (yang juga memiliki kekayaan hingga US$15 juta dari 1000 paten
lebih ) harus dibayar sangat mahal.
Edison dikenal sangat pelit oleh para pegawainya, ia sering
mempekerjakan pegawainya dalam jam kerja yang sangat panjang dan kondisi kerja
membahayakan, namun membayar mereka dengan upah seminimal mungkin. Ini sebabnya
ia tidak memperoleh kesetiaan dari para pegawainya.
Hidup Edison sebagian besar dihabiskan di labolatorium, dan
ia hampir tidak peduli akan keluarga. Kedua istrinya semasa hidup menderita
depresi, dan anaknya yang tertua Thomas Alva Edison, Jr adalah seorang
alkoholik dan penderita hipokondriak (sejenis penyakit mental yang menganggap
diri sendiri selalu dalam keadaaan sakit ) – yang pada akhirnya mengakhiri
hidup dengan bunuh diri.
Berarti apa yang pernah diungkapkan Thomas Hardy adalah
benar “Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di
atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain”.
Hal yang dialami Thomas Alva Edison memberikan sebuah pelajaran
berharga bagi kita semua, bahwa setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk,
media mengenalnya dengan sosok revolusioner yang mampu menciptakan lampu pijar
yang sangat berguna untuk kehidupan orang banyak.
Namun disisi lain, obsesi yang tinggi melupakannya akan
hal-hal penting lainnya, keluarga merupakan salah satu aset berharga manusia
selama hidup didunia ini, namun Edison
mengabaikan kehadirannya begitu saja.
Kesuksesan tanpa dukungan keluarga hampa terasa, begitupun
sebaliknya, alangkah indahnya jika hidup ini kita perlakukan dengan cara yang
bijak dan seimbang, agar tak ada lagi penyesalan di akhir cerita.
Tulisan ini saya kutip dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Minggu, 13 Oktober 2013
RAHASIA KEMENANGAN GARUDA JAYA DAN PERAN PENTING EVAN DIMAS
“Unbelievble
| Unbelievble | Unbelievble, Sejarah baru tercipta, kemenangan yang sempurna,
kini saatnya Indonesia merajai asia” begitulah mungkin kata-kata komentator
yang berhasil saya tangkap pada pertandingan krusial yang mempertemukan
Indonesia U19 dengan Korea Selatan U19 tadi malam.
Semangat
juang tinggi yang ditunjukan para garuda muda berhasil membelalakan mata dunia,
bahwa Indonesia mampu menunjukan kepada dunia Impossible is Nothing , tak ada
sesuatu yang tidak mungkin kalau kita mau mencoba dan berusaha melakukan yang
terbaik.
![]() |
foto Bola.net |
Bukti
nyatanya adalah ketika mereka mampu mengandaskan perlawanan sang kolektor trofi
12 kali sekaligus juara bertahan AFC U19, Korea Selatan dengan skor tipis 3-2
di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Kemenangan
ini memang tak mudah, dikarenakan lawan yang mereka hadapi memiliki skill dan
postur lebih baik dari pasukan kita, ditambah lagi dengan faktor alam yang
sedikit mengganggu jalannya pertandingan, yang mengharuskan wasit menghentikan
laga untuk sementara dikarenakan hujan deras yang mengguyur kota jakarta yang
mengakibatkan banyaknya genangan air
dilapangan dan menghambat laju bola.
Namun
meski demikian pertandingan tetap berjalan seperti biasa, alot, seru dan
menegangkan. Jual beli serangan kerap terjadi di kedua kubu, sesekali Korea
Selatan mengandalkan sektor sayap sebagai alternatif cara untuk membongkar
pertahanan Indonesia, begitupun Indonesia beberapa kali terlihat melakukan
tembakan jarak jauh yang secara bergantian diperagakan oleh, Ilham Udin,
Zulfiandi dan Hargianto.
Gelora
Bung Karno yang disesaki kurang lebih 50 ribu supporter timnas akhirnya bergemuruh
kala Indonesia berhasil merubah skor pada menit 30 lewat kaki Evan Dimas, namun
kedudukan tak berselang lama, Korsel langsung merespon lewat gol dari titik
putih selang 3 menit setelah gol pertama Indonesia . skor sama kuat 1-1 sampai
turun minum.
Babak
kedua pun demikian, pertandingan masih tetap seru, jual beli serangan masih
terjadi, bahkan sesekali kita melihat kontak fisik antar pemain yang
menggambarkan betapa sengitnya pertandingan ini.
Kolaborasi
antara Ilham Udin, Maldini Pali dan Evan Dimas sangat berperan penting dalam
tercipta nya dua gol tambahan bagi Indonesia yang keduanya berhasil dilesakan
Evan Dimas yang membuat catatannya menjadi lebih spesial karena sang El
capitano berhasil mencetak Hatrick sekaligus mendapat penghargaan sebagai Man
of The Match pada pertandingan itu.
Walau
pada akhirnya Indonesia kecolongan juga pada menit-menit akhir lewat skema bola
set piece yang diperagakan para pemain Korsel, meski demikian garuda jaya tetap
mampu mempertahankan kemenangan hingga akhir laga.
Dengan
demikian anak asuh Indra Sjafri ini berhasil memastikan diri lolos putaran
final piala AFC U19 di Myanmar tahun
2014 dengan status juara grup G ... Myanmar Here we go ...
Kesuksesan
ini tak pelak membuat garuda jaya banjir pujian, mulai dari pak Presiden SBY,
sampai rakyatnya yang ikut menonton pertandingan tadi malam ikut memberikan pujian
terkait kemenangan tersebut.
Namun
pelatih garuda jaya Indra Sjafri tetap menekankan kepada anak asuhnya agar
tetap low profil dan tetap membumi menyikapi hal tersebut, karena tantangan
berikutnya akan jauh lebih berat dari
hari ini.
Saya
menjadi penasaran, begitupun anda !! kira-kira apa rahasia dibalik kesuksesan
garuda jaya membungkam perlawanan juara 12 kali Korea Selatan tadi malam ?
apakah ada strategi khusus atau cuma kebetulan biasa, entahlah yang pasti sang
kapten Evan Dimas sudah punya jawabannya.
Dikutip dari Viva Bola , menurut Evan, permainan Korsel kalah cepat
dibanding Tim Merah Putih. Ucapan itu terbukti. Indonesia bermain lebih agresif
dan bisa tiga kali unggul lebih dulu.
"Korsel tidak bermain cepat. Mereka terlambat panas. Mungkin karena
postur tubuh mereka yang besar membuat permainan mereka lambat," kata Evan
usai pertandingan.
Menurut Evan, hasil impresif yang didapat Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari dukungan seluruh elemen tim.
"Keberhasilan saya mencetak tiga gol berkat kerja sama tim, pelatih,
keluarga, dan suporter. Tanpa mereka, mustahil saya bisa membawa kemenangan
bagi Indonesia," ujar pemain jebolan SSB Mitra Surabaya.
Kunci sukses Indonesia bisa meraih poin penuh, menurut Evan, juga diiringi
dengan mental bertanding yang kuat.
"Semua lawan memang kuat dan mereka telah berlatih keras. Namun
terpenting, kami berusaha dulu. Kalah atau menang, itu urusan Tuhan,"
sambung Evan.
"Gol ini saya persembahkan untuk keluarga dan Indonesia. Mengenai tiga
gol itu, saya hanya bisa mengatakan, Alhamdullilah," ucap dia.
Jelang menit akhir pertandingan, suporter meneriakkan nama Evan. "Saya
bangga dengan suporter. Tidak pernah terbayangkan, pendukung mengelu-elukan
nama saya," Evan menambahkan.
Luar biasa bukan ! pelatih korsel pun ikut memberikan pujian pada pemain
yang satu ini
"Skill individu pemain Indonesia sangat baik, kecepatan mereka luar
biasa, dan cara mereka bertahan dengan teknik yang baik," ijar Sang-Ho,
soal kualitas pemain timnas.
"Evan Dimas sangat mobile sebagai pemain,
dan juga memiliki teknik bagus. Tapi sangat disayangkan di menit terakhir sang
kapten pura-pura cedera," lanjutnya.
Sindiran sang pelatih "Negeri Gingseng" menilik kejadian jelang
waktu normal usai. Evan Dimas tergeletak di lapangan setelah berusaha menendang
dari tengah lapangan.
Evan
Dimas juga memberikan jawaban atas aksi pura-puranya tersebut menurutnya itu
bukanlah sebuah masalah yang penting kita menang, sambil tertawa !! hhe bisa
aja nih si Evan.
Memang
wajar lah pemain profesional pun sering melakukan hal demikian, walau hal
tersebut mencederai aturan fairplay, namun tak ada salahnya jika hal tersebut
di lakukan dipertandingan krusial seperti tadi malam, dimana tim sedang
berusaha mempertahankan kemenangan yang telah diraih demi memuluskan langkah ke
putaran selanjutnya.
Tapi
jangan judge Evan karena akting nya di menit-menit akhir saja, karena pada
pertandingan ini dia berhasil menjadi pahlawan timnas berkat hatrick nya
sekaligus menjadi MoTM di laga yang amat krusial. Fenomenal !
Peran
nya di lini tengah sangatlah vital , bersama Hargianto dan Zulfiandi Indonesia
sering kali menguasai jalannya pertandingan, terkhusus dilini tengah kita
berhasil unggul dari Korsel, sementara itu untuk mengimbangi agresivitas
permainan Indonesia dari sektor tengah, Korsel berupaya mencari cara lain
dengan melakukan penetrasi dari sektor sayap namun aksi mereka mampu dipatahkan
oleh bek sayap Indonesia yang di huni oleh M.
Fathurohman dan Putu Gede.
Secara
keseluruhan penampilan garuda jaya sejauh ini cukup mengesankan, apalagi
dipertandingan tadi malam semuanya ikut berperan dalam kesuksesan tim dalam
meraih kemenangan.
Ravi
Murgianto terlihat beberapa kali melakukan aksi penyelamatan gemilang, begitu
pula lini pertahanan Indonesia yang di dikomandoi oleh Yama Pranata, mereka
mampu tampil apik sepanjang pertandingan menjaga lini pertahanan.
Disektor
tengah, pergerakan mobile yang diperagakan Evan Dimas, Hargianto, dan Zulfiandi
terbukti mampu mengancaukan ritme permainan lawan.
Belum
lagi trisula maut Indonesia, Muchlis hadi, Ilham Udin dan Maldini pali yang
secara bergantian membombardir lini pertahanan Korea Selatan, lewat upaya
pergerakan dari sektor sayap, bahkan tak jarang juga mereka melepaskan shooting
ke arah gawang. Walau tidak berbuah gol, namun upayanya tersebut patut kita
berikan apresiasi.
Perjuangan
mereka sangatlah luar biasa, sampai menit terakhir mereka mampu menjaga ritme
permainan terbaik mereka dengan kemenangan sebagai hadiahnya, ini merupakan
petanda kebangkitan sepakbola Indonesia.
Sudah
saatnya sepakbola Indonesia bangkit, Timnas junior U19 telah membuktikan itu,
semoga kesuksesan mereka menular kepada Timnas Senior nya yang sedang berjuang
memperebutkan tiket ke putaran final AFC 2015.
Hope
Better, itu lah harapan pendukung Timnas, berharap momentum ini dapat dijadikan
acuan untuk kemajuan sepakbola nasional selanjutnya. Tak ada lagi isu
perpecahan, tak ada lagi dualisme liga, tak ada lagi anarkisme suporter, yang
ada kita saling bahu membahu mengarahkan persepakbolaan tanah air menuju arah
yang lebih baik.
Bagi
timnas U19 kemenangan atas Korsel memang sungguh luar biasa, kami pun bangga
atas pencapaian mu sejauh ini, namun perjalanan ke depan masih amat panjang,
teruslah berkembang, terus asah kemampuanmu, jaga ritme permainan terbaik
kalian, tambah jam terbang, tetap semangat dan kawal terus mimpimu, agar kelak
kalian mampu mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa. Good Luck Guys !!
Sabtu, 12 Oktober 2013
KALA KEMAMPUAN MEREKA DISANDINGKAN DENGAN PARA PEMAIN TOP EROPA
“masih Ilham
Udin Armayn membawa bola, masih Ilham Udin ... jebreett, namun sayang
tendangannya masih melebar “ atau “ Evan Dimas membawa bola, one touch dengan
Muchlis, kembali Evan Dimas ... Ahaayyy ... ”
Itu lah salah satu
contoh kreatif komentator di negeri ini yang kosakata barunya seperti Jebret
dan Ahaayy berhasil menjadi trending topic sepakbola nasional akhir-akhir ini,
tapi tak apalah. karena sejatinya sepakbola adalah hiburan, entah itu kata-kata
komentatornya, permainan di lapangan atau kejadian unik lainnya yang terjadi.
yang terpenting masyarakat bisa di bawa hepi dengan sajian tersebut.
Terkenalnya kata
Jebret dan Ahayy tak lain karena terinspirasi oleh aksi gemilang pasukan garuda
jaya di ajang turnamen resmi baik tingkat regional asia tenggara AFF, sampai ke
tingkat yang lebih tinggi yakni Asia (AFC).
Berbekal sebagai
juara AFC setelah menundukan Vietnam U 19 di partai puncak, kini pasukan garuda
jaya asuhan coach Indra Sjafri mesti berjuang mati-matian demi memperebutkan
tiket final menuju Myanmar tahun 2014 mendatang.
Lawan yang akan
mereka hadapi adalah Korea Selatan, sang pemuncak grup sementara. Meski Evan
Dimas cs bermain apik di dua laga awal, kala berhasil mengandaskan perlawanan
Laos 4-0 dan membungkam Filipina 2-0 tapi hasil itu belum tentu menjamin mereka
untuk lolos. Karena Korsel juga memiliki
peluang yang sama dengan Indonesia.
Maka pantas jika
partai nanti malam, adalah partai yang amat krusial bagi kedua klub, pasalnya
masing-masing juara grup berhak mengunci 1 tiket otomatis menuju Myanmar 2014,
sementara 1 tiket tambahan akan diperebutkan Runner Up terbaik pada babak
qualifikasi ini.
Hal yang mesti dilakukan
pasukan garuda jaya adalah bermain all out. Bermain lebih fight. Bermain lebih
cerdas, dan tetap menjaga ritme permainan terbaik mereka. Kemenangan atas
Korsel adalah harga mati jika Indonesia ingin tampil di Myanmar tahun depan.
Secara taktikal
biar lah tugas ini kita serahkan kepada coach Indra Sjafri yang lebih faham
seluk beluk anak asuhannya, tugas kita adalah beli tiket buat nonton di senayan
nanti malam, atau sekedar beli kacang dan kopi di warung terdekat untuk
persiapan nobar di rumah. Whatever !!
Yang menarik
perhatian saya selama menonton Timnas U-19 adalah komposisi pemain nya yang
luar biasa, yang di sesaki pemain muda berbakat, penuh talenta sekaligus tulang
punggung timnas senior di masa mendatang.
Selain itu,
tentu saja permainannya yang lebih rileks dan menghibur, passing-passing satu
duanya mengingatkan kita pada permainan tiki-taka Barcelona yang mengandalkan
power of team work, dan satu lagi ... babak kedua pemain nya masih sanggup
berlari kencang dan menjaga ritme
permainan mereka dengan baik. Saluutt deh buat pasukan Timnas kita yang satu
ini.
Menilik Starting
line up yang sering diturunkan coach Indra Sjafri belakangan ini, saya memiliki
sebuah gambaran menarik tentang timnas ini, saya mencoba menyamakan kualitas
mereka dengan para pemain top Eropa yang tentunya sudah lebih dulu terkenal
namanya dibanding mereka. Beginilah kira-kira hasilnya !!
Rafi Murdianto |
Kiper
Perawakannya
cukup tinggi, kalem, tenang dalam mengantisipasi duel bola atas, cakap
berkomunikasi dengan pemain di barisan bertahan, sosok ini mengingatkan kita
pada gigi Buffon legenda hidup sepakbola Italia. Kalo regional sosok ini pantas
disebut The Next Kurnia Mega.
Hansamu Yama
Pranata | Bek tengah
Memiliki postur
tubuh paling tinggi diantara teman-temannya yang lain, rajin maju ke depan dan
memiliki kelebihan dalam duel bola udara. bola-bola set piece dan corner adalah
makanan kesukaannya, bila ditilik lebih dekat permainan Yama mirip seperti John
Terry yang sama berbahaya nya jika berduel bola atas.
Putu Gede Juni
Antara | Bek tengah
Namanya
mengingatkan kita pada bek Persita tahun 1999, entah ini anaknya atau bukan,
tapi gayanya cukup tenang, lugas dalam menangkis serangan lawan, dan piawai
mengendalikan chaos di lini belakang. Bila ia terus bermain konsisten, saya
pikir ia layak untuk menjadi penerus Sergio Ramos, yap Sergio Ramos nya
Indonesia.
Muhammad Fahri
Albaar | Bek Kanan
Kecepatan dan
kemampuan crossingnya sangat luar biasa, rajin menyisir sektor sayap dan
disiplin dalam bertahan. Mungkin dulu Dani Alves belum tentu sebaik dia di usia
mudanya.
Muhammad
Fathurohman | Bek Kiri
Bermain melebar
ke sektor kiri, membuat aliran bola timnas menjadi lebih baik, selain disiplin
dalam bertahan, ia juga tak segan membantu pemain lain yang ada di depan.
Kecepatan dan olah bola nya mengingatkan kita pada sosok Ashley Cole.
Evan Dimas Pramono
| Pemain tengah
Kalo yang satu
ini gak usah ditanya lagi, el capitano . wajahnya nampak terlihat lemas ketika
bermain dan tidak meyakinkan bahwa ia adalah pemain hebat, namun permainannya
sangat sangat luar biasa, sepintas sosok ini mengingatkan kita pada playmaker
terbaik dunia Andrea Pirlo kala ia berseragam I Rossoneri.
Muhammad
Hargianto | Pemain Tengah
Tendangan canon
ball nya sungguh luar biasa, dan kiper Filipina U 19 pun mengakui akan hal itu,
memiliki visi bermain yang bagus, duetnya dengan Evan Dimas merupakan kunci
keberhasilan timnas U 19 racikan Indra Sjafri. Maka tak berlebihan jika kita
menjulikinya The Next Steven Gerard.
Zulfiandi |
Pemain tengah
Memiliki visi
bermain yang bagus, apik dalam bermain, kerap membantu pertahanan dan rajin
juga membantu serangan. Kalo di Indonesia pemain seperti ini sering disebut
gelandang pengangkut air. Mungkin dalam dirinya tertanam kolaborasi dua sosok
pemain tengah tangguh Xabi Alonso dan Ramires.
Ilham Udin
Armayn | Striker
Gayanya agak
sedikit urakan, percis Neymar, namun yang mirip hanya kecepatannya saja. disebut
Ronaldo juga kurang pas, kira-kira si udin mirip siapa ya ?? hhe ... Drogba
bisa jadi, tapi yang lebih tepat, tipikal bermainnya mirip Daniel Sturridge.
Muchlis Hadi
Ning Syaifulloh | Striker
Nomor 10 tumpuan
Timnas U 19 dalam urusan mencetak gol, penempatan posisinya cukup baik, bila ia
terus dibina dan terus dipantau perkembangannya, ia bisa menjadi Sergio Aguero versi
baru.
Dinan Javier |
Striker
Bila ia bermain,
maka udin bisa mengirit energi lebih, karena peluang timnas kebanyakan berasal
dari penetrasi sektor kiri pertahanan lawan yang berasal dari pergerakan Dinan,
bila ditilik pemain ini memiliki kesamaan bermain dengan Stephan El Sharrawy.
Belum lagi yang
ada di Bench masih ada nama Paulo Sitanggang, Maldini, Yabes dan pemain lain
yang kualitasnya tak kalah hebat dengan pemain yang ada di starting line up.
Menarik bukan ?
mereka memang belum semahir para seniornya, namun bila mereka terus dibina dan
diberi jam terbang lebih, saya pikir mereka mampu melakukan hal yang sama,
bahkan bisa melebihi pencapaian para suksesornya di masa mendatang.
Hal yang mesti
diberikan apresiasi lebih terhadap timnas muda kita adalah semangat juang
mereka untuk membuktikan bahwa keputusan PSSI untuk menaturalisasi banyak
pemain top yang belum teruji nasionalismenya adalah sebuah keputusan yang
keliru.
Dan mereka
meyakini bahwa suatu saat masyarakat akan sadar dengan hal itu, sembari berkata.
Just Look at me, cukup lihatlah kami. Kami mampu memberikan yang terbaik bagi
kemajuan sepakbola bangsa ini.
Jumat, 11 Oktober 2013
DONT JUDGE THE BOOK JUST THE COVER
Kadang kita sering keliru dalam menilai seseorang, tapi
ingatlah penilaian tuhan tak pernah keliru seperti anda.
Kekeliruan tercipta berdasarkan fakta yang sering terjadi,
kita kerap menilai seseorang hanya dari status sosialnya saja, memang
penampilan merupakan aset berharga seseorang untuk bisa dihargai oleh orang
lain, penampilan juga sedikit banyaknya ikut menggambarkan innerbeauty yang ada
pada diri seseorang.
Tak sedikit orang yang percaya akan hal itu, termasuk saya,
di tambah lagi dengan semakin edannya gaya hidup masyarakat terkini, membuat
penampilan menjadi satu-satu nya pusat daya tarik untuk mengundang perhatian
orang banyak.
Namun disisi lain penampilan bisa juga menunjukan sifat
buruknya, kala kita menemui sebagaian orang yang seperti nya ia termasuk
golongan orang jahat padahal sebenarnya ia orang baik, kadang kita pernah liat
juga orang yang kita anggap baik ternyata ia jahat.
Kadang kita juga pernah melihat orang yang kita seperti nya
termasuk golongan orang-orang yang hopeless, jobless de el el padahal sebenarnya
ia kaya, begitu seterusnya.
Kalo udah begini saya rasa ungkapan yang tepat adalah “DONT JUDGE THE BOOK JUST THE COVER“ jangan
menilai sebuah buku dari sampulnya saja.
Sulit memang untuk menilai seseorang, namun ingatlah pepatah
yang sering kita dengar ini “serapat-rapatnya kita menutup bangkai pasti baunya
tercium juga” dan begitu pula sebaliknya, kebaikan akan tercium pula wanginya
walau di tutup rapat-rapat. Tinggal di pilih saja mana yang mau kita tutup ?
Meski demikian, kita juga harus tetap berprasangka baik pada
orang lain, demi menghindari timbulnya su’udzon , karena su’udzon berteman baik
dengan gibah , gibah berteman baik dengan fitnah. dan fitnah lebih kejam
daripada pembunuhan. Ngeri kan !
Kita patut memberikan apresiasi kepada mereka yang
mengesampingkan penampilannya demi sebuah tujuan hidup yang mulia. Seperti
Rasulullah Muhammad SAW. walau pun beliau punya banyak uang dari hasil
berdagang, beliau tetap hidup sederhana. low profil. dan gemar bersedekah,
walau hidupnya penuh cobaan beliau tetep keep smile dan terus menebar kebaikan
untuk orang banyak. Ini baru my real idol J saya
bangga punya idola seperti beliau.
Selain beliau masih ada nama-nama lain, yang tentunya pantas
untuk kita tiru sikapnya !! coba pikirkan siapa saja mereka ? saya rasa anda
sudah mempunyai pilihan masing-masing dalam hal ini.
Baiklah, untuk lebih memperdalam lagi bahasan kita tentang
judul diatas, saya memiliki sebuah tebak-tebakan, saya harap anda mampu menebaknya
dengan benar !
Sekarang adalah waktunya untuk memilih seorang pemimpin dunia
dan keputusan anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi pemenang.
Berikut adalah fakta mengenai ketiga calon tersebut :
Calon A : dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering
berkonsultasi dengan astrologis, punya dua istri muda, dia juga seorang perokok
berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.
Calon B : dipecat dua kali dari kantor, selalu bangun sore
hari, pernah menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wiski setiap sore.
Calon C : dianggap pahlawan perang, vegetarian, tidak
merokok, hanya sesekali minum bir tidak pernah berselingkuh diluar
perkawinannya.
Siapa diantara ketiga calon ini yang akan anda pilih ? Anda
mungkin tidak akan menduga seiapa sebenarnya calon-calon ini.
Calon A adalah Franklin D. Roosevelt
Calon B adalah Winston Churchill
Calon C adalah Adolf Hitler
Sekali lagi sejarah mengajarkan kepada kita untuk tidak
menilai orang dari penampilan.
Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai bahan intropeksi diri
penulis dan kita semua pada umumnya.
Kamis, 10 Oktober 2013
WILSHERE, ROKOK DAN SEPAKBOLA
Akhir-akhir
ini media serang ramai membicarakan kasus Jack Wilshere ?? ada apa dengan Jack
Wilshere ??
Pria tampan
kelahiran Inggris ini tertangkap basah sedang menghisap sebatang rokok di
sebuah klub malam, walau terjadi di luar lapangan. tapi hal tersebut tak luput
dari pemberitaan media, karena foto nya sudah tersebar di mana-mana.
Tak pelak
ulah Wilshere buat pelatih Arsenal geram. Arsene Wenger secara terang-terangan
tidak menyukai prilaku Wilshere yang di nilainya akan memberikan contoh buruk
pada masyarakat.
Memang
dewasa ini, pesepakbola telah mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat,
prilakunya acap kali di tiru, gaya rambut, pakaian, hoby dan lain sebagainya.
Jadi hati-hati dalam bertindak karena setiap perbuatan kecil dapat secara cepat
di tiru oleh masyarakat, apalagi oleh anak-anak dan remaja yang notabene masih
dalam usia labil.
Tapi jangan
hanya salahkan Wilshere, karena Wilshere tak sendiri melakukan hal itu, mungkin
ia juga meniru para seniornya yang juga perokok. Karena setelah kena damprat
sang manager . Wilshere langsung mengunggah foto Zidane yang sedang merokok di
sebuah cafe dalam akun twitter miliknya. dengan kata sedikit menyinggung di
bawah foto itu dia menulis “ Zidane saja merokok “.
Wah kalo
dah sindir-sindiran kaya gini, Masalah jadi mulai seru nih. Tapi walau begitu
Arsene Wenger tetap memberikan pujian kepada Wilshere, menurut sang professor
Wilshere adalah anak yang jujur.
Mungkin
dengan pujian tersebutlah, yang membuat hati Jack Wilshere luluh dan memilih
untuk merubah sikap. Ternyata kejujurannya berbuah manis, dia dapat mencetak
gol setelah sekian lama puasa gol di laga melawan West Bromwich Albion akhir
pekan lalu, yang membuat diri nya menjadi sosok yang paling penting bagi Arsenal
pada laga itu, selain terhindar dari kekalahan, Arsenal juga tetap nyaman
bertengger di puncak klasemen berkat gol penyelamat seorang pemuda yang baru
saja kena damprat pelatih gara-gara ketauan merokok beberapa hari yang lalu.
Tapi bukan
berarti dengan kejadian ini, namanya langsung di putihkan oleh media, tetap
saja nama Jack Wilshere tetap ada dalam daftar hitam para pesepakbola yang
sempat ketauan merokok.
Wilshere
masuk daftar Football Smoker, meskipun dia sudah insaf, tetep saja foto nya
memberi bukti bahwa pemain ini pernah akrab dengan yang namanya rokok. Jika di
peretel secara rinci, ternyata dalam daftar itu banyak sekali pemain lain yang
ketauan merokok, baik terang-terangan ataupun sekedar informasi dari teman
terdekat.
Sebut saja,
Mario Balotelli ( AC Milan ) , Ashley Cole ( Chelsea FC ), Dimitar Berbatov (
Fulham ), Fabio Coentrao ( Real Madrid ), Wayne Rooney ( Manchester United ),
tak ketinggalan nama legenda hidup macam Maradona dan Zidane masuk dalam
daftar. dan masih banyak lagi .
itu belum
termasuk pelatih. Roberto Di Matteo mantan arsitek Chelsea pernah kepergok
merokok di tempat parkir. Tapi ada yang lebih parah dari RDM yaitu Znedek Zeman
mantan pelatih As Roma yang terkenal dengan wajah bengisnya, dia adalah seorang
perokok berat, mainannya bukan rokok mild melainkan cerutu yang kadar nikotine
nya jauh lebih tinggi dari rokok biasa. Muantap.
Bahkan
pemain bintang seperti Lionel messi pernah kepergok merokok kala ia sedang
berlibur di pantai bersama keluarga, Mesut Ozil pun demikian. Belum lagi pemain
bintang lainnya, yang secara terang-terangan menyundut cerutu kala tim
kebanggaan mereka berhasil merengkuh gelar sebagai bentuk selebrasi.
Sebenarnya
banyak sekali pemain sepakbola yang merokok, mereka yang sampai hari ini belum
ketauan memilih cara aman dengan jauh-jauh dari fokus fotograper agar nama
mereka tetap bersih dari daftar black list football smoker. tapi
sepandai-pandainya tupai meloncat pasti jatuh juga, nanti ada saatnya mereka
ketauan juga.
Memang
sedikit dilematis menghadapi persoalan seperti ini, disisi lain pesepakbola di
tuntut profesional, tapi disisi lain mereka tetaplah seorang warga biasa yang
memiliki kewenangan atas apa yang mereka perbuat, selama perbuatannya itu tak
merugikan orang lain.
Komentar
miring langsung tertuju pada pesepakbola yang ketauan merokok, tapi menurut
saya itu bukanlah tindakan yang tepat ! bagi saya, mereka merokok atau tidak
bukan masalah ? yang terpenting dia tetap dapat menjaga performa apiknya selama
di lapangan.
Berarti
yang nulis blog ini pro rokok dong ?? gak juga, saya hanya mewakili perasaan
mereka saja yg ketauan merokok, jika saya harus memilih saya lebih menyukai
pemain yang tidak merokok dan bermain apik di lapangan.
Sebagai
contoh !! bolehlah kita lihat, produktivitas gol para perokok macam Balotelli,
Berbatov dan Wazza. Di tengah isu miring yang merebak tentang pemain yang
merokok, produktivitas gol mereka masih cukup stabil dan mereka tetap bisa
menjaga performa apiknya selama di lapangan hijau. Lantas permasalahannya
dimana ? kalo gak ada masalah dengan performa di lapangan ? kenapa harus
menjadi masalah ?
Masalah
utamanya seperti yang saya katakan di awal yakni yang pertama mereka adalah
seorang public figure yang sudah selayaknya memberikan contoh yang baik bagi
masyarakat, terus yang kedua mengenai kesehatan, walau secara kasat mata
kondisi fisik mereka terlihat prima, tapi lampat laun rokok akan mengurangi
kecepatan lari mereka, fokus penglihatan dan daya berfikir.
Hal itulah
yang ditakutkan para tokoh sepakbola di seluruh dunia belakangan ini,
permasalahanya bukan dari mampu atau tidaknya para pemain membeli rokok ! kalo
masalah mampu, mereka pasti mampu, tapi efek negatif bagi masyarakat luas itu
yang mesti dijadikan bahan pertimbangan selain faktor lain seperti kesehatan
dan indisipliner.
Well,
merokok itu tidak baik bagi kesehatan, tapi tidak bagi orang yang sedang galau
yang butuh teman setia, mungkin mereka sedang galau, bisa jadi karena
permasalahan keluarga, bisa juga karena sedang patah hati abis diputusin pacar,
atau mungkin akal-akalan mereka saja supaya bisa keliatan lebih gagah seperti
para coboy indian tempo dulu.
Terserahlah,
gaya hidup memang menganjurkan mereka untuk melakukan hal yang demikian, kita
tak bisa salahkan itu, selebihnya kita lemparkan kasus ini pada masyarakat
luas, biarlah masyarakat yang menilai, mana yang paling kuat merokoknya di
antara mereka ?? hhe
Langganan:
Postingan (Atom)