Senin, 27 Januari 2014

MENYIMAK EVOLUSI CHELSEA BERSAMA MOURINHO


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Evolusi berarti proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik.

Mourinho dan Juan Mata
Evolusi merupakan efek rindu antara Chelsea dan Mourinho yang saat ini sedang berlangsung. Kesamaan visi membuat mereka saling padu mengisi satu sama lain, Mourinho cinta Chelsea, Chelsea cinta Mourinho, sebuah hubungan atau ikatan yang sulit terpisahkan.

Meski keduanya sempat berpisah dan saling menjalin hubungan dengan lain pihak, toh mereka kini dipertemukan kembali. Apakah mereka jodoh ? bisa jadi.

Dipertemuan keduanya kali ini bersama Chelsea. Mourinho tak mau ambil pusing dengan pemberitaan media terkait kebiasaan Chelsea yang sering gonta-ganti nahkoda klub. Mourinho kali ini menegaskan kesetiaannya bersama The Blues dan meyakinkan fans bahwa ia akan menetap di London dalam jangka waktu yang lama.

Abramovic pun selaku pemilik klub telah memberikan garansi kepada Mourinho dan telah memberikan hak penuh kepada The Happy One untuk mengatur secara penuh aktifitas transfer pemain The Blues kedepannya.

Dengan kebebasan inilah, Mourinho kini dapat bebas berekspresi, melakukan berbagai hal baru, termasuk strategi tim dan prospek Chelsea di masa depan.

Terbukti dengan keberadaannya kini bersama Frank Lampard dkk. Dapat mendongkrat semangat juang pasukan biru sekaligus mengembalikan mental juara tim yang telah lama hilang.

MASALAH MATA & PANASNYA PERSAINGAN LINI TENGAH CHELSEA

Namun bukan Special One namanya kalo tidak membuat sensasi, salah satu contoh adalah penjualan Juan Mata ke tim rival Manchester United yang berhasil memicu perdebatan antar kalangan. Kemudian masyarakat berceloteh, sambil melempar pertanyaan konyol, Masih waraskah Mourinho ??

Jawabannya tentu saja masih. Menurut saya ini merupakan mind games ala Mourinho yang terkenal itu, jika saja Ferguson masih melatih MU saat ini, saya meyakini bahwa Mourinho akan berpikir seribu kali untuk menjual Mata ke MU, sebagai seorang manager yang hebat, Mourinho tahu kapan waktu yang tepat mengelabui musuh dan kapan waktu yang tepat untuk menyerang.

Kini nasib MU ada ditangan Moyes yang nampaknya musim ini kurang bersahabat dengan keduanya, bukan berarti saya merendahkan Moyes, namun sepertinya Moyes perlu waktu yang agak lama untuk mengembalikan kejayaan MU seperti yang telah dilakukan Sir Alex Ferguson dimasa jayanya dulu, ditambah lagi Moyes direkrut dari tim medioker Everton yang setiap musim, maaf,  syukur-syukur duduk di Zona Europe League.

Dengan demikian dari segi pengalaman dan pennghargaan Moyes masih jauh dari Mourinho yang sudah mempersembahkan banyak tropi disetiap klub yang pernah ia latih di 4 negara berbeda, Portugal, Inggris, Itali dan Spanyol.

Mourinho tahu MU kini tampil tak sebagus dulu seperti eranya Dinasti Ferguson, maka dari itu Mourinho berani menjual Mata kepada Moyes dengan harga yang cukup fantastis 37,1 Juta Pounds, alih-alih sebagai umpan demi mendatangkan Wayne Rooney musim panas mendatang.

Selain itu Mourinho juga dikenal sebagai pelatih yang jenius dan mampu mengembangkan potensi pemain yang dimiliki, lihat saja bagaimana ia memperlakukan Drogba dan Lampard ketika ia baru datang ke Chelsea tahun 2004, mereka berdua bertransformasi menjadi pasangan duet mematikan, baik di liga inggris maupun dikancah eropa.

Zlatan Ibrahimovic, Eto’o dan Sneidjer di Inter Milan, sang peraih Ballon D’or tahun ini Christiano Ronaldo pun tak luput dari pelukan hangatnya yang kini menjadikan Ronaldo menjadi sosok yang lebih dewasa dan kuat.

Kini di Chelsea dia punya anak baru bernama Hazard dan Oscar, keduanya sangat spesial di mata spesial one. Mungkin bisa jadi Mata hijrah ke MU karena cemburu akan perbedaan perilaku Mourinho terhadap mereka. Mungkin.

Sah sah saja bila setiap pelatih memiliki anak emas disetiap klub,  selama itu tak merugikan semua pihak, kasus Juan Mata menurut saya bukan terletak pada “pilih kasih” Mourinho kepada Oscar dan Hazard, melainkan kemampuan Mata untuk menyesuaikan diri dengan karakter permainan Mourinho.
Bila di musim-musim sebelumnya Chelsea selalu menjadikan Mata sebagai poros permainan, kini di era Mourinho tugas tersebut terletak pada Oscar , setelah itu Hazard, setelah itu Lampard atau Ramires.

Perbedaan karakter inilah yang membuat mata frustasi dan cukup kesulitan menerjemahkan kemauan Mourinho. Belum lagi dengan melubernya stok pemain di lini tengah The Blues yang sejauh ini Chelsea sudah meminjamkan 22 pemainnya ke klub lain. jumlah yang cukup untuk membangun sebuah klub baru.
Kedatangan Willian, Schurrle, Van Ginkel dan kembalinya Kevin De Bruyne dari tempat perasingan membuat Mata sedikit tertekan dengan kondisi ini, karena memang pemain-pemain ini datang dengan membawa skill dan kualitas yang hampir sama hebatnya dengan gelandang modern saat ini.

Lincah, Berani, Enerjik dan Cerdik, merupakan kriteria gelandang yang diinginkan Mourinho saat ini, Mata sebenarnya masuk dalam empat kriteria itu, namun sialnya semua gelandang serang chelsea saat ini mampu menjawab tantangan mourinho itu dengan cepat, yang membuat Mourinho cukup kebingungan menentukan starting line up Chelsea.

Praktis kini tiada lagi istilah Mazacar yang sempat booming tahun lalu yang berarti Mata Hazard Oscar. Pemain lain seperti Willian dan Schurrle masih tampil inkonsisten musim ini. jadi belum ada duet serasi di lini tengan chelsea kecuali Hazard dan Oscar yang memang ditugaskan sebagai ruh permainan dan serangan The Blues.

Bila dilihat dari statistik di lantai bursa transfer semenjak kedatangan keduanya bersama Chelsea. terlihat jelas Mourinho sudah tak sabar ingin segera merubah Chelsea sesuai dengan bentuk yang ia inginkan, dalam kata lain Evolusi Chelsea.

Banyak pemain keluar, namun ada pula pemain masuk . pemain seperti Juan Mata, Kevin De Bruyne, Michael Essien kini telah berganti kostum yang kini perannya digantikan oleh Nemanja Matic dan Muhammad Salah.

CHELSEA BUTUH STRIKER

Kini yang menjadi bahan perbincangan lain adalah kosongnya nomor 10 di Chelsea, selepas peninggalan Juan Mata. Nomer ini masih belum tersentuh pemain lain. M.Salah yang digadang-gadang akan mengenakan jersey nomer 10 nyatanya lebih memilih nomor punggung 15 peninggalan Kevin De Bruyne.


Begitupun Eden Hazard yang masih berbalut seragam bernomor punggung 17. Tak pelak rumor pun bermunculan, nama pemain seperti Wayne Rooney, Diego Costa, Falcao, Ibrahimovic sampai dengan Balotelli, di isukan masuk dalam daftar buruan The Blues untuk mengisi kekosongan nomor peninggalan Juan Mata yakni nomer 10.

Jika  rumor itu muncul, saya rasa wajar karena Mourinho sendiri akhir-akhir ini sering mengeluh tentang produktivitas gol para strikernya yang belum menunjukan progres memuaskan. Torres, Eto’o dan Ba sejauh ini masih kalah produktivitas golnya dengan para gelandang chelsea seperti Eden Hazard yang sejauh ini telah mengemas 9 gol dan duduk diposisi teratas daftar pencetak gol terbanyak Chelsea musim ini, statistik yang mencengangkan bukan ! ditengah kemewahan lini tengah, chelsea masih bermasalah di lini depan !

Wajar bila Mourinho iri pada Manchester City yang memiliki striker-striker hebat macam Edin Dzeko, Negredo dan Aguero yang bermain layaknya seorang predator bagi pertahanan lawan.
Bahkan Mourinho juga pernah menyindir penampilan para strikernya dengan memuji performa Luis Suarez yang akhir-akhir ini yang sedang hot. “Jika Suarez bermain bersama kami, maka kami akan duduk disinggasana dengan tenang”.

Bila demikian, maka perombakan dilini depan amat mungkin terjadi, entah menjelang deadline akhir musim dingin ini, atau nanti setelah gelaran piala dunia telah usai, patut disimak.

KEINGINAN YANG SAMA ANTARA CHELSEA, MOURINHO & ABRAMOVIC

Setiap pelatih memiliki tujuan dan target pencapaian masing-masing, disini bersama Chelsea, Mourinho ingin merubah segalanya, mulai dari kebiasaan membeli pemain mahal, prestasi instan, kebiasaan memecat manajer disisa musim dan acuh terhadap kualitas pemain muda potensial. Kebiasaan buruk itulah yang ingin Mourinho saat ini. Kabar bagusnya hal itu didukung oleh Roman Abramovic di empunya klub yang memiliki tujuan serupa dengan Mourinho.

Progres Chelsea dimasa depan jauh lebih penting dari segalanya begitulah kutipan Mourinho setelah menjual Mata ke MU. 

Atas dasar kepentingan bersama, kini Mourinho mencoba membangun kembali Chelsea sesuai dengan pengalaman yang ia miliki, ia coba menyatukan permainan sepakbola modern dengan kultur sepakbola inggris yang identik dengan kick and rush dan kontak fisik khas ala pemain rugby.
Chelsea kini sedang dalam masa transisi, transisi untuk menjadi tim yang lebih kuat dan mapan dengan neraca keuangan yang selalu menunjukan profit memuaskan disetiap tahunnya, transisi menjadi tim yang lebih baik.

Dengan adanya Mourinho kini proses transisi Chelsea akan jauh lebih mudah, buah cinta mereka yang terjalin sekian lama pada akhirnya nanti akan mencapai klimaks. Klimaks itulah yang nantinya dinamakan Evolusi Chelsea Ala Mourinho . 




  


1 komentar:

  1. Top 5 Bitcoin Casino Online 2021 [No Deposit Bonus Codes
    Top 5 Bitcoin Casino Online หารายได้เสริม 2021 [No Deposit Bonus Codes] ✓ Learn How to Win 제왕카지노 At Online Casinos with No Deposit Bonuses 2021 · No Deposit Bonus – How To 인카지노 Bet on

    BalasHapus