Sabtu, 28 September 2013

REK IRAHA JUARA !! PERSIB !!

18 tahun adalah waktu-waktu spesial bagi setiap orang, karena pada usia itu setiap orang merasakan nikmatnya masa puber, masa-masa mulai tertarik dengan lawan jenis dan masa transisi untuk menjadi lebih dewasa.


Tapi fakta tersebut tak berlaku bagi tim yang rindu akan gelar juara, 18 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi sebuah tim untuk merasakan momen istimewa tersebut.


Hal tersebut dialami oleh Persib atau yang lebih biasa dikenal dengan julukannya Persib Maung Bandung, bermarkas distadion bersejarah siliwangi Bandung tim ini sering berganti-ganti homebase , kadang di Siliwangi kadang juga di Jarak Harupat, tergantung pada ketetapan PT. Liga terkait penyelenggaraan pertandingan.

Biasanya bila ada partai Bigmatch seperti laga kontra Persija , Arema atau Persipura. Jarak Harupat lah yang akan menjadi tempat ngariungnya ( berkumpul ) bobotoh untuk mendukung Persib , alasannya dapat ditebak yakni dari aspek keamanan dan kapasitas Jalak Harupat lebih unggul dari Siliwangi.

Akan tetapi untuk musim depan, Alhamdulillah Persib sudah punya kandang baru yang lebih megah dan sesuai dengan standar FIFA, namanya Stadion Gelora Bandung Lautan Api, jadi sekarang Persib tak perlu lagi bolak-balik siliwangi – jalak harupat, karena GBLA siap melayani bobotoh dan Persib di setiap laga ISL musim depan.


Melihat stadion GBLA yang megah yang proyeknya menelan dana yang tak sedikit, kini sudah seharusnya Persib membalas apa yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat, dan menjawab keraguan publik Jawa Barat dengan prestasi nyata di dunia sepakbola.

Publik sudah terlalu lama menunggu, fanatisme butuh pengorbanan besar, coba pikir ?? sudah berapa banyak uang bobotoh yang dikeluarkan selama hidupnya hanya untuk membeli tiket sebuah tim yang setiap akhir musim selalu gagal membawa pulang tropi ISL, tropi yang sangat di idam-idamkan para tifosi sepakbola di tanah air.

Melihat fakta yang ada. Persib termasuk tim yang tergolong royal dalam bursa transfer, memiliki banyak pemain bintang, lancar dalam urusan perbayaran gaji pemain, memiliki jutaan suporter fanatik yang loyal, memiliki nilai historis , dan mempunyai lumbung uang dari sponsorship.


Tapi semua itu menjadi sia-sia jika tak meraih gelar yang diinginkan, pertanyaan bijak para bobotoh adalah !! REK IRAHA JUARA !! PERSIB ?? ( KAPAN MAU JUARA !! PERSIB ?? ).

Apa mungkin ini adalah sebuah clu ?? kalau Persib saatnya harus back to nature. Kembali mengangkat derajat rakyat sunda dengan mempromosikan dan memainkan putra pribumi yang memiliki potensi dan skill yang memiliki ikatan bathin yang lebih kuat dengan rakyat jabar yang rindu gelar.

Ini saya katakan bukan tanpa alasan. Lihat saja tahun 1994/1995 tahun dimana persib mampu mempersembahkan gelar pertama di liga indonesia kepada publik jabar, yang kala itu nama Persib langsung populer di ranah persepakbolaan asia.


Pemain lokal berkarakter yang ada pada diri Robby Darwis, Anwar Sanusi, Kekey Zakaria, Mulyana, Yusuf Bachtiar ditambah lagi punggawa lainnya yang mayoritas asli putra daerah dan dipoles dengan tangan dingin Indra Thohir, justru mereka lah yang mampu menghantarkan Persib menjadi juara.


Terbalik dengan saat ini yang setiap tahunnya rutin bongkar pasang pemain, mulai dari pemain luar berkualitas sampai pemain top Timnas masuk dalam skema permainan Persib. Namun tak memberikan efek apapun kecuali hanya menghantarkan Persib ke urutan 5 teratas table ISL.


Praktis hanya ada nama Atep, putra daerah yang sering masuk starting IX. Itu pun sekarang perannya mulai tergusur oleh Firman Utina dan Mbida Messi. Pemain lain seperti Airlangga, M.Agung Pribadi, Shahar Ginanjar, Aang, Jajang Sukmara, Cecep hanya bertugas untuk menghangatkan bangku cadangan dengan porsi bermain sangat minim musim lalu.

Hal itu lah yang dikeluhkan banyak bobotoh. Kemana Robby darwis yang baru ?? kemana Yusuf bachtiar yang baru ?? kemana putra asli daerah kita ?? apa salah jika orang pribumi bermain bagi PERSIB ?? seburuk itukah penampilan warga pribumi jawa barat, sampai-sampai tak dilirik oleh PERSIB ??

Pertanyaan itu terus menerus menghinggapi pikiran para bobotoh yang peduli terhadap perkembangan Persib saat ini.

Sebenarnya penampilan putra lokal asli jabar di pentas ISL bisa dibilang tak terlalu mengecewakan. faktanya kita masih melihat gol Tantan bersama Sriwijawa, Jajang bersama Mitra Kukar, Zaenal Arif bersama Persepam, belum lagi jebolan-jebolan akademi Persib yang kini justru menjadi populer di klub lain, sebut saja Ferdinand Sinaga yang melejit namanya bersama Persisam Samarinda.

Terus permasalahannya apa lagi ?? apa harus H. Umuh mendatangkan Jose Mourinho atau Pep Guardiola hanya untuk merebut gelar ISL yang 18 tahun hilang dari genggaman ?

Saya rasa itu tak perlu, kita cukup bercermin pada kesuksesan Mutiara hitam Persipura tahun lalu, dimana mereka mampu mengorbitkan banyak pemain muda potensial asli papua ke tim utama, kolaborasi mereka dengan pemain luar non papua mampu menggetarkan jagat sepakbola nasional.

Jika Persipura saja mampu ? Kenapa PERSIB tidak ??

Jangan sampai para putra daerah yang memiliki potensi dan pemain akademi junior Persib hilang satu persatu di comot klub rival dan menjadi tenar di klub orang.

Itu merupakan sebuah pukulan telak bagi manajemen Persib yang terlalu sibuk melihat pemain luar yang memiliki nama dibanding putra daerah yang siap 100% memberikan segalanya yang terbaik bagi PERSIB.

Musim depan kita mulai memakai stadion baru, do’a kami para bobotoh adalah agar stadion baru ini dapat memberikan harapan baru dan juga dapat mencatatkan sejarah baru bagi dunia persepakbolaan jawa barat yang hingga saat ini masih setia menanti jawaban pasti sang pangeran biru.

Maju terus PERSIB, You’ll never walk alone karena masih ada kami disini. Keep The Blues Fly Flying High !! BRAVO sepakbola nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar